
SuaraBatam.id - Pihak Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang Batam membenarkan belum adanya pembayaran untuk dana insentif bagi para relawan baik medis maupun non medis.
Walau demikian, Kepala RSKI Galang Kolonel Ckm dr Robert Simanjuntak MARS menegaskan bahwa insentif yang dimaksud adalah uang lelah atau uang makan.
Robert juga menegaskan, mengenai pembayaran insentif pokok sendiri diakuinya tidak pernah mengalami kendala.
"Yang belum dibayarkan itu adalah uang lelah atau uang makan. Untuk insentif utama atau gaji pokok, tidak ada kendala hingga saat ini. Dan ada perbedaan nominal antara uang makan bagi relawan medis dan non medis," ungkapnya, Senin (12/9/2022).
Mengenai besaran insentif makan ini, Robert menuturkan bahwa pihak BNPB membayarkan sekitar Rp2-3 juta.
Besaran anggaran ini, merupakan perhitungan untuk konsumsi para relawan yang telah bertugas di RSKI sejak tahun 2020 lalu.
"Itu hitungan nya per hari, relawan medis mendapatkan jatah makan tiga kali sehari. Sementara untuk relawan non medis mendapat jatah konsumsi satu kali dalam sehari," ungkapnya.
Robert sendiri mengakui bahwa saat ini masih menunggu hasil keputusan dari BNPB RI, terkait insentif makan bagi para tenaga relawan dari hasil pertemuan yang sudah berlangsung di Batam pada bulan Juli lalu.
"Pertemuan terakhir pada Juli lalu, dan hingga saat ini kami masih menunggu hasil keputusan," paparnya.
Sebelumnya, para relawan medis dan non medis di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang mengeluhkan terhentinya insentif makan oleh Pemerintah Pusat.
Bahkan tidak tanggung-tanggung pihak relawan menyebutkan ketiadaan pembayaran insentif ini telah berlangsung selama 9 bulan.
"Insentif makan kami tersendat sejak awal bulan Januari 2022. Dan ini sudah masuk ke bulan September. Berarti ini sudah masuk bulan ke sembilan," ungkap Alhamzah salah satu relawan medis yang ditemui di RSKI Galang, Jumat (9/9/2022).
Tenaga medis yang berasal dari Palembang ini, menuturkan sejak bergabung pada April 2020 lalu, peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di RSKI Galang.
Alhamzah mengatakan, mereka kurang lebih sudah tiga kali mengadakan rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat, tapi tak membuahkan hasil.
"Sebelumnya, pihak BNPB bilang belum ada pengajuan. Padahal mereka (RSKI) sudah sejak lama melakukan pengajuan," lanjutnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Relawan RSKI Galang Batam Keluhkan Insentif Belum Dibayar Pemerintah Selama 9 Bulan
-
Kerugian Akibat PMK Tidak Hanya Dirasakan Peternak, Tapi Secara Nasional
-
Kepala BNPB Imbau Sumbar Siap Siaga Hadapi Dampak Gempa
-
Mentawai Gempa 6,4 SR Hari Ini, Kisah Kota Padang Pernah Disapu Tsunami Tahun 1797
-
Kronologi Kebakaran Lahan 1 Hektar di Sumberkolak Situbondo
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- 5 Rekomendasi Motor Cruiser Murah Terbaik Mirip Harley-Davidson, Harga Mulai Rp30 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Harga Rp50 Jutaan: Bodi Terawat, Performa Oke
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!