SuaraBatam.id - Kasus pembunuhan Munir kembali menjadi sorotan akhir-akhir ini setelah hacker Bjorka mengungkap kembali perkara yang hingga kini masih misterius.
Bahkan, dari bocoran data tentang kasus ini, nama Bjorka dan Munir masih merajai trending di Twitter hingga Senin (12/9/2022) pagi.
Lantas, siapakah Munir dan bagaimana ia dibunuh?
Adapun, Munir yang bernama lengkap Munir Said Thalib adalah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang dibunuh di dalam pesawat pada 7 September 2004 silam.
Nama Munir selalu menjadi sorotan karena ia dibunuh secara misterius saat berada di perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda.
Diduga, Munir diracun di atas pesawat dan kasusnya pun sudah berlalu sekira 18 tahun lamanya.
Namun, sosok Bjorka, peretas yang sebelumnya membocorkan data Presiden hingga Menkominfo kembali menyoroti kasus ini.
Bjorka melalui akun Twitternya @bjorkanism mengunggah tautan yang mengungkap dalang di balik kasus pembunuhan Munir.
Menggunakan bahasa Inggris, Bjorka menyebut masyarakat Indonesia pasti sudah menunggu soal informasi dalang pembunuhan Munir.
Kemudian, Bjorka pun menyebut dalang di balik pembunuhan Munir. Ia menyeret sosok Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
"Yea I know you guys have been waiting for this. So, who killed this good man? (Ya aku tahu kalian telah menunggu ini. Jadi, siapa yang membunuh pria baik ini?)" kata Bjorka dalam cuitannya, Senin (12/9/2022).
Kemudian, Bjorka pun melampirkan artikel di Telegram yang mengungkap data lengkap dari sosok Muchdi Purwopranjono.
"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party (Aku akan beri kalian nama jika kalian tanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya)," kata Bjorka melalui artikelnya.
Dalam artikel tersebut, Bjorka juga mengungkap kronologi hingga alasan mengapa Muchdi nekat membunuh Munir.
Alasan tersebut adalah karena Munir merupakan Koordinator KontraS yang getol mengungkapkan pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.
Akibatnya, Muchdi yang saat itu menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus harus diberhentikan dari jabatannya selama 52 hari dan tidak senang dengan Munir.
Kemudian, Bjorka mengungkapkan Muchdi memanfaatkan jabatan saat menjadi Kepala Deputi V BIN pada 27 Maret 2003 untuk membunuh Munir.
Ia pun menyeret jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways untuk melancarkan aksinya membunuh sang aktivis.
Meski Pollycarpus Budihari Priyanto sudah dihukum, namun nama Muchdi yang sempat terseret itu dibebaskan.
Kemudian, Bjorka juga menyeret sosok lain yang ikut diminta pertanggungjawaban atas kasus Munir.
Sosok tersebut adalah AM Hendropriyono yang kala itu menyatakan sebagai BIN, Megawati Ketua sebagai Presiden, hingga Joko Widodo yang berjanji akan menyelesaikan kasus ini saat kampanyenya dulu.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
Ada Elite Parpol Desak Penundaan Pengusutan Kasus Munir, Kasum: Hambatan Politik Serius
-
Ini Alasan Ringgo Agus Rahman dan Istri Masih Tidur Sekamar dengan Anak-anaknya
-
Ringgo Agus Rahman Tak Berharap Anak Ikuti Jejak Dirinya: Jadi Aktor Gak Keren
-
Hacker Bjorka Klaim Bobol Data Penting, Sejumlah Menteri Diduga Jadi Korban
-
Hacker Bjorka Klaim Bobol Data Milik Jokowi dan Gibran, Jutaan Akun Pajak Bocor?
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!