SuaraBatam.id - Kepulauan Riau (Kepri) memiliki 1.796 pulau setelah dilakukan validasi oleh tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2015.
Dari 1.796 pulau itu, hanya 30 persen yang berpenghuni.
Untuk itu, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersinergi mengelola pulau-pulau di wilayah itu untuk ketahanan pangan, dikutip dari Antara.
"Strategi pengelolaan pulau, terutama yang belum berpenghuni sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, sekaligus mendorong ketahanan pangan di provinsi," kata Wahyu di Tanjungpinang, Sabtu.
Sampai sekarang, Kepri merupakan provinsi konsumtif, padahal wilayah ini berpotensi menjadi produktif. Pengelolaan pulau berdasarkan potensi perekonomian yang dimiliki merupakan jawaban untuk menjadikan Kepri sebagai wilayah penghasil pangan.
Beberapa kawasan di Pulau Letung, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Bintan, dan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, berpotensi dikembangkan sawah padi.
Selain itu, beberapa kawasan di Kabupaten Karimun dan Lingga juga menjadi penghasil sagu. Namun padi dan sagu yang diproduksi belum signifikan.
"Butuh keseriusan dalam mengelola sawah dan sagu agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal maupun daerah lainnya," ucapnya.
Selain itu, penguatan ketahanan pangan juga dapat dilakukan melalui peternakan hewan seperti ayam, bebek, sapi, kambing, domba dan kerbau di pulau-pulau. Sampai sekarang, hewan ternak yang dikonsumsi masyarakat sebagian besar dari luar Kepri.
Baca Juga: Polda Kepri Benarkan AKP R Mabuk, Akan Diproses Kode Etik
"Ada bukti, beberapa peternak berhasil mengembangkan hewan ternak, namun hasilnya tidak signifikan. Itu peluang bahwa Kepri dapat menjadi wilayah produsen hewan ternak," ujarnya.
Sayur-sayuran yang dikonsumsi masyarakat Kepri rata-rata juga berasal dari petani provinsi lain, padahal lahan yang tersedia cukup besar. Teknologi pertanian semestinya diterapkan untuk meningkatkan produktivitas petani lokal.
"Petani dan peternak di Kepri masih sedikit. Produktivitasnya juga belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal," katanya.
Menurut dia, Kepri merupakan pasar bagi provinsi lain karena belum mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Dalam perpektif perekonomian, Kepri memenuhi syarat membangun sektor pertanian dan peternakan secara mandiri karena memiliki lahan di pulau-pulau, modal, sumber daya manusia, dan konsumen.
"Kalau tidak terbangun sektor peternakan dan pertanian, berarti ada yang harus dikoreksi. Saya pikir yang paling utama adalah kajian potensi pulau-pulau perlu dilakukan sebagai dasar pemanfaatan lahan pulau. Kemudian dilanjutkan dengan membangun komitmen antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan potensi pulau-pulau tersebut," ungkapnya.
Pengamat ekonomi Winata Wira mengatakan pengelolaan potensi pulau-pulau atau kawasan pesisir harus mengacu pada konsep normatif pemerintah yang sudah dituangkan dalam undang-undang.
Berita Terkait
-
7 Tempat Wisata Alam Indah yang Tersembunyi di Pulau Jawa
-
Anggota DPRD Padangpariaman Viral, Kunker ke Jogja saat Rakyat Terdampak Banjir
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
DPRD Desak Gubernur Pramono Anung Segera Tetapkan UMP DKI 2026
-
Baru Dilantik, Sekda DKI Langsung Dapat PR Berat dari Ketua DPRD
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam