
SuaraBatam.id - Kepulauan Riau siap menjadi hub atau penghubung ekspor berbagai komoditas dari provinsi lain di Sumatera.
Kesiapan itu disampaikan lansung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
"Hal ini berkaitan dengan prospek pengembangan serta pemulihan ekonomi di Sumatera," katanya di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.
Menurutnya, hal itu bukan tanpa alasan, sebab Kepri berada di antara empat jalur choke point perdagangan dan perhubungan laut internasional.
Baca Juga: Polda Kepri Gagalkan Pengiriman 42 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia
Setiap tahun ada sekitar 90.000 kapal yang melewati Kepri dari Selat Malaka menuju wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.
"Saya bicara Kepri untuk Sumatera dan Indonesia, karena Kepri adalah etalase negara. Mari manfaatkan sebagai destinasi penghubung kegiatan ekspor dari provinsi se-Sumatera untuk langkah awal pemulihan ekonomi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa di masa lalu Kepri memiliki Gedung Sumatera Promotion Centre, di mana Provinsi Riau menjadi pemegang saham terbesarnya. Tapi sampai saat ini gedung tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Gedungnya bagus, representatif, kita bisa jadikan itu sarana membangun jaringan komunikasi pasar luar negeri," ucapnya.
Selain itu, dia juga menawarkan masuknya bahan baku industri pengolahan dari provinsi di Sumatera, karena di Kepri terdapat banyak industri pengolahan yang membutuhkan bahan baku dan sebenarnya banyak tersedia di provinsi Lain.
Baca Juga: Buntut Pencurian Uang Nasabah, Gubernur Riau Panggil Semua Jajaran BRK
Ia mencontohkan bahwa Kepri punya industri pengolahan cokelat, yang selama ini bahan bakunya dari negara Afrika. Padahal di Lampung juga terdapat banyak cokelat.
"Barangkali ke depan harus ada komunikasi yang kita lakukan soal spesifikasi, kebutuhan, dan kontinuitas. Begitu juga dengan komoditas-komoditas lain," ujarnya.
Lebih lanjut Ansar turut mengutarakan mengenai prospek keberlanjutan ekonomi ke depan, salah satunya meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata yang saat ini masih belum terintegrasi.
"Misalnya, terkait masa kunjungan wisman yang masih relatif pendek, dapat ditingkatkan dengan adanya kerja sama dan integrasi pariwisata di Sumatera," sebut Ansar. [Antara]
Berita Terkait
-
Sidang Kasus Narkoba Eks Polisi di Batam, Saksi Ungkap Penyisihan Barang Bukti Sabu
-
Kapasitas Tenda Terbatas dan Keterbatasan Anggaran, Gubernur Kepri Ansar Ahmad Sebut Wakilnya Tak Ikut Penuh Retreat
-
Kompak Masuk Bui, Polisi di Kepri Ajak Istrinya Jual Orang ke Malaysia
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Konsep Sister Province: Hubei Jajaki Kerja Sama dengan Kepri
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!