
SuaraBatam.id - Komplotan perampok bersenjata tajam menyekap 6 orang saat masuk ke Kampus STAIN Sultan Abdurrahman di Jalur Lintas Barat, Km 18, Kecamatan Toapaya, Bintan, Jumat (10/6/2022).
Kejadian terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Melansir Batamnews, mereka menyekap sekuriti dua orang yaitu Bambang dan Deva serta rekannya Hafis, dosen Tedy, dan mahasiswa Zulfan.
Dari informasi yang didapat, pelaku perampokan itu berjumlah lebih dari 5 orang. Mereka menggunakan masker dan sebo dan tiba-tiba masuk melalui pintu belakang Gedung Utama STAIN Sultan Abdurrahman.
Lalu kawanan perampok itu mengaku dari pihak kepolisian sehingga para korban percaya. Namun kawanan itu langsung beraksi melakukan kejahatan dengan menyekap para korban.
Salah seorang korban, Hafis mengatakan lima orang yang memakai sebo dan masker. Lalu menyuruh dirinya bersama tiga rekan lainnya kumpul.
"Di situ kami disuruh mengumpulkan HP lalu dompet. Kemudian kami disuruh ke pantri (dapur)," ujar Hafis.
Setelah dia bersama rekannya dikumpulkan di dalam dapur. Kawanan perampok itu meminta semuanya diam dan jangan melawan.
Kemudian kawanan perampok mengikat kaki dan tangan semuanya. Lalu mulut disumpal dan dilakban serta kepala ditutup kain atau jeket.
"Kami disekap di dapur. Kaki dan tangan diikat. Mulut disumpal dan kepala ditutup," katanya.
Baca Juga: Pemkab Bintan Buka Seleksi P3K untuk Guru: Sediakan 516 Formasi
Wakil Ketua III STAIN Sultan Abdurrahman, Abdul Rahman Mawazzi, mengatakan komplotan bersenjata tajam itu masuk lewat lapangan belakang.
Lalu memasuki pintu belakang Gedung Utama STAIN Sultan Abdurrahman yang tidak terkunci karena mahasiswa dan sekuriti masih beraktivitas.
"Jadi ada 4 orang di lantai utama. Yaitu 1 orang di mushala, 1 orang depan mushala dan 2 orang di dapur. Mereka rencananya menunggu mau nonton siaran sepakbola," sebutnya.
Kawanan perampok ini masuk dan meminta semuanya menyerahkan HP lalu memasukkannya ke dalam bak berisi air. Lalu 4 orang itu disekap di dalam dapur.
Selanjutnya kawanan perampok itu menuju ke lantai 3. Di sana ada 2 orang yaitu mahasiswa dan dosen yang sedang mengerjakan sertifikat untuk kegiatan.
"Perampok itu mengetuk pintu yang didalamnya ada mahasiswa dan dosen. Ketika itu juga mahasiswa langsung membuka pintu dan langsung ditendang perampok. Lalu keduanya disekap di dalam ruangan istirahat dosen," ucapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tawarkan Pemandangan Pantai yang Memukau, Bintan Exotica Resort by Warining Hospitality Hadir di Pulau Bintan
-
Dukung Lomba Lari Bintan Marathon 2024, Pemkab Gelontorkan Dana Rp 300 Juta
-
Nelayan Teluk Bakau Tolak Ekspor Pasir Laut Pemerintah, Begini Respons Wakil Bupati Bintan
-
Gara-gara Jelita Jeje Kerap Pamer Barang Mewah, Suami Kini Diselidiki KPK
-
Usai 10 Jam Diperiksa Kasus Surat Tanah, Eks Pj Walkot Tanjungpinang Hasan Nginap di Penjara
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan