
"Warga lansia yang berobat secara rutin di Tanjungpinang, ketika balik ke Penyengat harus berjalan kaki, sepanjang pelantar Penyengat hingga pada dermaga turun naiknya pompong. Kasihan lansia harus berjalan kaki, cukup jauh. Seharusnya ada pengecualian, saat ini," harpanya.
Ditegaskan Tohar, pihaknya hanya ingin kepastian dari Pemko Tanjungpinang maupun Pemprov Kepri kapan bisa dilakukan perbaikan.
Artinya, kata Tohar, ketika pelantar Penyengat di lakukan perbaikan, tentu untuk sementara waktu penyeberangan transportasi laut ke Pulau Penyengat akan dialihkan ke Pelantar I atau Pelantar II.
"Hal ini juga harus menjadi perhatian, ketika dialihkan ke Pelantar I dan II sementara waktu. Pengalihan dermaga penyeberangan harus memadai demi kenyamanan bersama, mengingat Pelantar I perlu juga dibenahi, sedangkan Pelantar II lokasi bongkar muat. Atau bisa juga dialihkan sementara di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, jaman dulu juga disitu pelabuhan Penyengat," pungkas Tohar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tanjungpinang, Bambang Hartanto mengakui kondisi dermaga untuk menyeberang ke Pulau Penyengat itu memang sudah seharusnya diperbaiki, sebab tiang-tiang yang terendam air laut sudah banyak yang terkikis dan rusak.
"Sekarang DED nya sudah kita masukin, mungkin provinsi sedang mempelajari konsep-konsepnya, semoga dapat segera dibangun. Karena pelantar ini umurnya juga cukup lama, sudah 20 tahun lebih. Semoga tidak ada kejadian apa-apa," harapnya.
Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar Dishub Kota Tanjungpinang, Habib mengatakan hasil uji kelayakan bersama Dinas PUPR Kota Tanjungpinang menyarankan agar pelantar Penyengat itu tidak diberi beban berat, hanya kuat menahan orang yang melintas.
"Rekomendasi dari dinas PU memang harus segera diperbaiki. Tempat naik turun penumpang ke kapal pompong juga sudah kami pindahkan," kata Habib.
Selain itu, dikhawatirkan juga, saat angin kencang kemudian ada kapal yang hilang kendali dan menabrak tiang pelantar itu bisa langsung ambruk.
Penjelasan dari Dinas PUPR sekarang ini pada tiang pelantar tidak memiliki kekuatan dari kiri dan kanan hanya bisa menahan beban dari atas.
Berita Terkait
-
Usai 10 Jam Diperiksa Kasus Surat Tanah, Eks Pj Walkot Tanjungpinang Hasan Nginap di Penjara
-
Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Tanjungpinang Ricuh, Ternyata Gara-gara Ini
-
Cara Kotor Den Yealta, Eks Kepala BP FTZ Tanjungpinang Diduga Terima Fulus Rp 4,4 M Dari Distibutor Rokok
-
Otak-otak Khas Tanjungpinang, Makanan Lezat Dibungkus Daun Kelapa
-
Warga Tanjung Unggat Kepri Curhat ke Polisi Soal Kenakalan Remaja hingga Muncul Buaya
Tag
Terpopuler
- BREAKING NEWS: Mahasiswa PPDGS FKG Unhas Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Kontrakan
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- PSSI Pertimbangkan Tambah Pemain Keturunan Buntut Kasus Kevin Diks dan Dean James
- Breaking News! Laga Timnas Indonesia vs China Tak Tayang di TV
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
Kabar Duka! Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Lawu
-
Juru Parkir Liar di Masjid Raya Sheikh Zayed, Dua Remaja Diamankan Tim Resmob
-
Jangan Salah Pilih, Kenali Ciri-ciri Produk Skincare Tidak Cocok untuk Kulit
-
Link Live Streaming PSBS Biak vs Persis Solo: Menang atau Masuk Jurang!
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi dengan Kamera Terbaik, Bikin Video Sekelas Profesional
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan