Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 30 April 2022 | 11:45 WIB
Ilustrasi minuman kaleng (pexels/Breakingpic)

SuaraBatam.id - Menyediakan minuman kaleng saat Idul Fitri sepertinya sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Kepulauan Riau (Kepri).

Menjelang Lebaran, minuman kaleng biasanya sudah dipersiapkan ke meja tamu.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, minuman kaleng yang disajikan untuk tamu yang datang ke rumah saat Lebaran merupakan tradisi yang dilakukan sejak dahulu.

Tradisi minuman kaleng berdampak positif terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat.

"Sekarang tradisi air kaleng kembali marak setelah dua kali Lebaran warga tidak menerima tamu, untuk mencegah penularan Covid-19," kata dia, Selasa (26/4/2022) lalu, dilansir Antara.

Sementara itu, tokoh masyarakat etnis Tionghoa, Bobby Jayanto mengatakan bahwa tradisi minuman kaleng dapat meningkatkan tali silaturahim antarsesama umat Muslim, dan juga warga dari agama lainnya dengan umat Muslim.

Menjelang Lebaran, biasanya warga dari agama selain Islam memberi minuman kaleng kepada tetangganya yang merayakan Idul Fitri.

Baca Juga: Hingga H-2 Lebaran, 1,8 Juta Tiket Kereta Api Ludes Terjual Pada Momen Mudik Tahun Ini

Kemudian menjelang Imlek, Natal dan Tahun Baru, umat Islam memberi bingkisan berupa minuman kaleng kepada tetangga atau teman-temannya.

"Biasanya, pengusaha juga memberi bingkisan minuman kaleng kepada rekan-rekannya," ucapnya, melansir Batamnews.

Menurut dia, tradisi minuman kaleng tidak ditemukan di provinsi lain. Tradisi minuman kaleng ini, ketika ia masih kecil, belum ada.

"Waktu saya kecil, kalau bertamu ke rumah tetangga yang merayakan Idul Fitri, belum ada minuman kaleng, melainkan minuman soda kemasan botol. Kemudian, berganti menjadi induk air sirup setelah botol sulit dicari. Setelah 15-20 tahun lalu itu mungkin baru lahir tradisi minuman kaleng," kata Ketua Komisi I DPRD Kepri itu.

Baca Juga: Daftar Minuman yang Harus Dihindari saat Lebaran, Bisa Sebabkan Gula Darah Naik

Load More