Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 12 April 2022 | 18:00 WIB
Apa Itu Salmonella yang Membuat Cokelat Kinderjoy Ditarik dari Peredaran? Ketahui Gejalanya Jika Terinfeksi - Surprise egg kinderjoy. (Pixabay/rebeccaspictures)

SuaraBatam.id - Badan POM Loka Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Tanjungpinang mengimbau supermarket atau ritel tidak menjual produk coklat Kinder Joy.

Kepala BPOM Tanjungpinang, Rai Gunawan, Selasa (12/4/2022), mengatakan penghentian sementara ini setelah ada temuan di Inggris dan beberapa negara di Eropa, yang ditarik dari peredaran karena mengandung cemaran bakteri Salmonella.

Kata dia, pihaknya telah mengimbau diberlakukan sementara waktu, hingga hasil uji sampling keluar.

"Untuk sementara coklat merek Kinder Joy yang ada di Indonesia di hold peredarannya sambil menunggu hasil uji BPOM pusat," ujar Rai Gunawan saat ditemui di Kantor BPOM Tanjungpinang.

Baca Juga: Jadwal Berbuka Puasa di Batam, Bintan dan Tanjungpinang 10 Ramadhan 1443 H

Untuk di Tanjungpinang sendiri, kata Gunawan, distributor utama hanya satu.

Kata Gunawan, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa jenis Kinder Joy yang ada di Inggris itu, sebenarnya di produksi oleh produsen yang ada di Belgia.

"Sedangkan di Indonesia sendiri produk-produk yang berasal dari Bergia tidak dapat izin edar. Yang ada di Indonesia adalah Kinder Joy yang produksinya di India," terang Gunawan.

Namun, lanjutnya, untuk mewaspadai hal tersebut, BPOM tetap melakukan pengawasan dengan sampling dan pembuktian secara random (acak) untuk produk Kinder Joy yang ada di Indonesia untuk memastikan produk yang beredar tidak terpapar atau tercemar oleh Salmonella.

"Produk coklat yang berbentuk telur tersebut di kita hanya beredar ada tiga tipe, yakni Kinder Joy, Kinder Joy Girls dan Kinder boys," ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Beli Coklat Kinder Joy di Batam, BPOM Sebut Terindikasi Kandungan Bakteri Salmonella

Gunawan menyampaikan, apabila mengkonsumsi bahan makanan yang tercemar Salmonella ini dapat menimbulkan gejala ringan seperti diare, demam, dan kram perut.

"Di kita belum ada laporan, Salmonella ini bisa menyebabkan sakit perut, demam hanya gejala ringan. Tapi tidak sampai menyebabkan sakit parah atau kematian," pungkasnya.

Kontributor : Rico Barino

Load More