SuaraBatam.id - Dua kecamatan di Bintan, Kepulauan Riau sumbang kasus demam berdarah. Dua kecamatan itu adalah Toapaya dan Bintan Timur (Bintim).
Kepala Dinkes Bintan, dr Gama AF Isnaeni, mengatakan dari Januari-Februari 2022 ditemukan ada 4 kasus DBD di Bintan. Diantaranya pada Januari ada 1 kasus dan Februari ada 3 kasus.
"Paling banyak kasus di Kecamatan Toapaya ada 3 orang dan 1 orang di Bintim," ujar Gama, melansir Batamnews, Rabu (9/3/2022).
Beberapa kecamatan di Kabupaten Bintan merupakan wilayah endemik. Apalagi kondisi cuaca dari Januari-Februaru sering hujan sehingga banyak nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
DBD, kata Gama, juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga di Kabupaten Bintan selain covid-19. Maka diminta masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yaitu ikut serta dan ikut peduli membersihkan lingkungan dan melakukan gerakan 3M plus.
Baca Juga: Aturan Baru Pelaku Perjalanan Luar Negeri Masuk Bali, Batam dan Bintan, Cek di Sini
Kemudian menggalakan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dengan mengktifkan terus juru pemantau jentik (Jumantik) dengan gerakan 1 rumah 1 jumantik di setiap pemukiman warga. Sehingga dapat mencegah perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD
"Kami meminta masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih. Ingat, lebih baik cegah dari pada mengobatinya," ucapnya.
Jika seseorang digigit nyamuk tersebut maka virusnya akan masuk ke dalam darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Akibatnya terjadi infeksi pada sel-sel tubuh yang sehat.
Kemudian timbul berbagai gejala. Mulai dari demam tinggi hingga 40 derajat, muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, sakit kepala, mual dan muntah, infeksi tenggorokan, serta sakit di sekitar bola mata.
"Akibat mengalami berbagai gejala tersebut mereka dirawat di puskesmas maupun rumah sakit. Namun belum ada kasus kematian yang disebabkan DBD sampai saat ini," jelasnya.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Kepri Ingin Aturan Bebas PCR Diberlakukan untuk Wisatawan Travel Bubble
Berita Terkait
-
KKN Unila Gandeng Karang Taruna Warga Makmur Jaya Gelar Sosialisasi DBD
-
7 Cara Mengobati Demam Berdarah dengan Obat Tradisional yang Terbukti Ampuh
-
Bahaya! Jadi Ancaman Nyata di Musim Hujan, Guru Besar FKUI Ungkap Cerita Cucunya Terkena DBD
-
Tips Menghindari Gigitan Nyamuk Penyebab DBD di Musim Hujan
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
Terpopuler
- Iwan Fals Diperiksa Polres Jaksel, Kasus Apa?
- Kevin Diks: Saya Tak Dibutuhkan di Sana
- Karyawan PT Timah Hina Honorer Pakai BPJS, Rieke Diah Pitaloka: Kabarnya Masih Ada Sprindik Kasus Korupsi
- Respons Alex Pastoor Lihat Kualitas Pemain Indonesia di Persija vs PSBS Biak: Semua Talenta...
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
Pilihan
-
Emas Antam Lagi-lagi Harganya Melambung Tinggi, Tembus Rekor Baru
-
Sesuai Harapan Netizen, PT Timah Pecat Dwi Citra Weni Alias Wenny Myzon
-
Pentingnya Kemenangan Timnas Indonesia U-20 di Laga Pertama Piala Asia
-
Bocor! Komposisi Pemain Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert Lawan Australia
-
Jersey Baru Timnas Indonesia, Indra Sjafri: Nggak Mikir!
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI