SuaraBatam.id - Dalam konferensi persnya pada Jumat 4 maret 2022, Badan POM mengumumkan kopi sachet yang mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berupa paracetamol dan sildenafil.
Dalam operasi penindakan yang dilakukan 22 Februari lalu di Kota Bandung serta Kabupaten Bogor, badan POM menemukan barang bukti berupa kopi yang mengandung BKO paracetamol dan sildenafil dengan merk Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu dan Jakarta Bandung.
Sebelumnya operasi penindakan ini berawal dari laporan masyarakat mengenai adanya penjualan kopi olahan mengandung BKO secara online.
“Bahan Kimia Obat merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan. Bahan kimia obat seperti paracetamol dan sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” ujar Kepala Badan POM seperti dikutip Hops.id dari laman resmi Badan POM.
Baca Juga: Waspada! Ini 6 Merek Kopi Mengandung Paracetamol hingga Obat Kuat
BKO seperti paracetamol dan sildenafil merupakan bahan yang hanya boleh digunakan untuk produksi obat. pemakaian dalam produk-produk konsumsi tentu akan mendatangkan efek buruk bagi tubuh.
Jika digunakan dalam dosis yang tidak tepat, paracetamol akan mendatangkan efek samping seperti mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah.
Serta akan menyebabkan kerusakan pada organ hati dan ginjal jika digunakan secara terus menerus dan dalam jangka Panjang.
Sedangkan sildenafil pada penggunanya yang tidak tepat dapat menyebabkan diare, kulit kemerahan, kejang, pandangan kabur hingga buta mendadak atau bahkan menyebabkan kematian
Hukum pelaku pengedar
Baca Juga: Viral Kopi Saset Mengandung Viagra, Waspada 6 Risiko Mengonsumsi Obat Kuat
Menindaklanjuti temuan operasi penindakan ini, Badan POM akan memproses secara hukum dua pelaku yang melakukan produksi serta peredaran pangan dan obat tradisional ilegal ini.
Kepala Badan POM juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif membasmi produk-produk ilegal berbahaya dengan menyampaikan pengaduan kepada Badan POM.
Berita Terkait
-
BPOM Diduga Tegur Dokter Detektif, Pengusaha Skincare Shella Saukia Girang
-
Influencer Jangan Asal Terima Endorse, Ini 3 Bahan Berbahaya di Skincare Abal-Abal
-
Tidak Hanya Ancaman Kesehatan, Kepala BPOM Ingatkan Resistensi Antibiotik Juga Bisa Berdampak Bagi Ekonomi
-
Kepala BPOM Ingatkan Bahaya Resistensi Antibiotik, Sebabkan Bakteri Hingga Parasit 'Kebal' di Dalam Tubuh
-
Awal Mula Dokter Detektif Viral di Media Sosial, Kini Mau Dipanggil BPOM
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
Wajah Eliano Reijnders Hampir Tercoreng di Momen Bersejarah, Sosok Ini Jadi Penyelamat
-
Pemain Keturunan Bisa Kena! 3 Bek Tengah yang Terancam Didepak Kluivert dari Timnas Indonesia
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
-
Manajer Pastikan Arlyansyah dan Figo Dennis Tetap di PSIM Yogyakarta
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!