SuaraBatam.id - Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karimun semakin meluas. Sebanyak 125 kasus DBD sejak awal 2022 dengan satu kasus kematian, seperti yang dilaporkan Dinas Kesehatan Karimun.
Kasus paling banyak dilaporkan di wilayah Kecamatan Karimun dengan 47 kasus, Kecamatan Meral dengan 34 kasus, dan Tebing ada 22 kasus.
Selanjutnya, Kecamatan Meral Barat ada 8 kasus, Kundur 5 kasus, Moro 1 kasus dan Kundur Barat 4 kasus, Durai 1 kasus dan Buru 3 kasus.
"Sejauh ini sudah ada sebanyak 125 kasus DBD di Kabupaten Karimun, dan kasus paling tinggi di Kecamatan Karimun, Meral dan Tebing," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, melansir Batamnews, 24 Januari 2022.
Secara umum DBD banyak menyerang anak-anak. Lonjakan kasus DBD yang terjadi di Karimun, diketahui sejak akhir Januari hingga pertengahan Februari 2022.
Baca Juga: Kisah Cucu Presiden Jokowi La Lembah Manah Terjangkit DBD: Sempat Kritis hingga Diinfus di Rumah
"Memasuki bulan Februari, lonjakan kasus DBD semakin tinggi," ujarnya.
Dinkes meminta warga disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat musim hujan, banyak daerah-daerah genangan air yang bisa menjadi tempat bertelur nyamuk Aedes Aegypty.
Tempat bersarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak menjadi mudah. Terutama di tempat-tempat yang mudah menampung air dan lembab.
"Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tidak mungkin pemerintah membersihkan sampah-sampah di lingkungan perumahan atau di belakang rumah masyarakat," ujar Rachmadi.
Ia mengingatkan pada masyarakat untuk terus melakukan gerakan 3M, yaitu menguras dan membersihkan bak mandi atau penampungan air, mengubur sampah, membersihkan lingkungan serta menabur bubuk abate.
Baca Juga: Ancaman DBD di Tengah Pandemi, Enesis Bagikan Soffell dan Healthy Kit di Jatim
Sementara itu, pemerintah juga melakukan pencegahan dengan melakukan pengasapan (foging) di lingkungan masyrakat, terumata wilayah yang terdapat DBD.
Namun demikian, foging tidak dapat terus dilakukan di lokasi yang sama. Sebab akan memberikan kekebalan pada nyamuk.
"Foging juga tidak bisa sering-sering, nyamuk bisa kebal dan tidak terpengaruh dengan jika dilakukan foging, jadi itu dilakukan dengan jangka waktu atau skala tertentu," ucapnya.
Berita Terkait
-
Menghadapi DBD di Musim Hujan: Anak dan Dewasa Sama Rentannya
-
KKN Unila Gandeng Karang Taruna Warga Makmur Jaya Gelar Sosialisasi DBD
-
7 Cara Mengobati Demam Berdarah dengan Obat Tradisional yang Terbukti Ampuh
-
Bahaya! Jadi Ancaman Nyata di Musim Hujan, Guru Besar FKUI Ungkap Cerita Cucunya Terkena DBD
-
Tips Menghindari Gigitan Nyamuk Penyebab DBD di Musim Hujan
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Stadion Manahan Jadi Venue Final Liga 2
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan