SuaraBatam.id - Tren kenaikan harga saham emiten Bukalapak.com terus merosot tajam bahkan menjauh dari harga IPO. Selama lebih kurang enam bulan melantai, koreksi saham BUKA mencapai lebih dari 60%.
Merujuk data RTI, harga saham BUKA selama enam bulan terakhir anjlok -60,41% dan kini bergerak di kisaran Rp380 per saham. Bahkan, harga saham BUKA pernah jatuh lebih dalam, dengan catatan level terendah di Rp314 per saham.
Fenomena yang terjadi di saham BUKA itu pun menjadi sorotan publik, tak terkecuali para investor online di media sosial.
Padahal sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pernah menjadi unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Bukan hanya itu, pada 6 Agustus 2021, Bukalapak mampu meraih pendanaan senilai Rp21,9 triliun, terbesar dalam sejarah penawaran saham perdana (IPO) di Indonesia.
Tanggapan Manajemen Bukalapak
President Bukalapak, Teddy Oetomo, mengatakan bahwa fluktuasi harga saham BUKA dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Namun ia menekankan, volatilitas harga saham BUKA akan terjadi dalam jangka pendek.
Melansir wartaekonomi, Teddy Oetomo juga mengatakan bahwa BUKA tidak sendirian. Sebab, masa sulit dialami oleh sejumlah saham perusahaan teknologi besar lainnya, termasuk Zoom, Peloton, Grab, SEA Ltd, Mercado Libre, Netflix, Alibaba, dan Meituan. Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat dapat melihat penurunan harga saham BUKA dalam konteks yang relatif.
"Dari sisi kami sebagai manajemen, kami terus meningkatkan kinerja fundamental perusahaan karena kami percaya bahwa dalam jangka panjang, akan terjadi konvergensi harga saham dengan kinerja fundamental. Kami percaya bahwa ada banyak faktor lain di luar fundamental, dan di luar kendali manajemen dalam volatilitas jangka pendek," tegasnya.
Baca Juga: Setelah SMAN 1 Batam, Sekarang Giliran SMKN 1 Dibidik Kejaksaan karena Dugaan Korupsi
Berita Terkait
-
Bukalapak Ajukan PKPU Terhadap Harmas, Perkuat dengan 25 Bukti di Persidangan
-
IHSG Diprediksi Terkoreksi: Wall Street Tertekan, Bursa Asia Mayoritas Melemah
-
Bos SMBC Yakin Likuiditas Perbankan RI Masih Kuat dari ASEAN
-
Mantan Menkeu era Jokowi Mundur dari Komisaris TOBA
-
Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk 'Hilang' Rp 1.662 Triliun
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Lonjakan Permintaan, Penerbangan BIM-Batam Ditambah untuk Mudik Lebaran
-
Jadwal Berbuka Puasa dan Imsakiyah di Batam 13 Maret 2025
-
Sidak Minyak Kita di Natuna, Benarkah Tak Sesuai Standar?
-
Kronologi Penangkapan Briptu SS di Batam, Terlibat Jaringan Narkoba Internasional Jalur 'Golden Tree Angle'
-
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Siap Hadirkan Kuliner, Musik, dan Kebersamaan di GBK Senayan