Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 16 Februari 2022 | 13:58 WIB
Petugas mengevakuasi mayat Supardi yang ditemukan di gubuk pinggir hutan kawasan Tanjungpinang Timur. (Foto: ist/batamnews)

SuaraBatam.id - Seorang laki-laki tua yang hidup sebatang kara ditemukan meninggal dunia k pinggir hutan wilayah Kampung Bukit Asri, Tanjungpinang Timur, Kepulauan Riau pada Selasa (15/2/2022) lalu.

Laki-laki tersebut bernama Supardi (68), diketahui hidup sudah menyendiri di sebuah gubuk tanpa tetangga, Jasadnya pun ditemukan oleh warga setelah dua hari meninggal dunia.

Laki-laki ini hidup miris tanpa keluarga dan pekerjaan. Menurut seorang saksi bernama Hendri yang rumahnya tak jauh dari kediaman, pernah mengantar makanan untuk Supardi.

Hal tersebut biasa dilakukan oleh Hendri karena merasa iba dengan kehidupan Supardi. Namun, memberinya makan pun juga tak bisa dilakukan oleh Hendri setiap hari.

Saat berada di kediaman Supardi, Hendri mencoba memanggil pria tersebut namun tak ada sautan. Ia pun lantas masuk ke dalam gubuk.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Tanjungpinang Berlakukan Berlajar Online hingga Akhir Februari

Namun nahas, Supardi terlihat terbaring di atas sebuah kasur yang biasa dijadikannya tempat tidur. Aroma tak sedap pun menyeruak dan tubuh Supardi sudah dikerubungi lalat.

"Pertama kali ditemukan sama Hendri, saat hendak memberinya makan ditemukan sudah tak bernyawa," ujar Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Syaban Harahap, melansir Batamnews, Rabu (16/2/2022).

Kemudian, temuan Hendri tersebut langsung dilaporkan kepada warga dan polsek terdekat.

Tim Inafis Polres Tanjungpinang pun langsung terjun ke lokasi untuk mengevakuasi sembari melakukan penyelidikan terkait kematian pria paruh baya tersebut.

Menurut keterangan Hendri, lanjut Awal, Supardi memang telah lama tinggal seorang diri di gubuk tersebut. Bahkan ia juga memiliki sakit diabetes cukup parah yang telah lama dideritanya.

Baca Juga: Wawako Tanjungpinang Buka Suara soal Kabar Mobil Dinasnya Tabrak Pemotor hingga Tewas

Sakit tersebut pun dibuktikan dengan adanya obat-obatan yang berada di rumahnya dan terdapat sebuah botol infus yang cairannya diduga bekas digunakan untuk membersihkan sebagian luka yang melekat di tubuhnya.

Jasad Supardi pun langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Provinsi Kepri. Berdasarkan pemeriksaan dokter rumah sakit. Tak ditemukannya tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh korban.

"Korban dipastikan meninggal karena sakit diabetes yang dideritanya," bebernya.

Tak hanya itu, menurut pemeriksaan dokter juga diketahui bahwa korban juga memiliki sakit jantung serta paru. Hal itu berdasarkan pengelihatan wajah korban bahwa terlihat gelap dan membengkak.

"Diperkirakan sudah dua hari meninggal, tubuh korban sudah mulai pembusukan," ucapnya.

Load More