SuaraBatam.id - Produk ekspor pertanian Kepulauan Riau berhasil menembus pasar internasional. Satu produk andalannya dalah buah kelapa asli dari Pulau Bintan.
Dikutip dari Antara, berdasarkan catatan Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang pada tanggal 14 Januari 2022, produk olahan kelapa asli Pulau Bintan yang diproduksi PT BOF, yaitu kelapa parut kering sebanyak 12,4 ton dan keripik kelapa (coconut chips) sebanyak 5,6 ton diekspor ke USA.
Menyusul pada tanggal 28 Januari 2022, juga produk olahan kelapa yang diproduksi perusahaan/eksportir yang sama, berupa serabut kelapa sebanyak 2,8 ton mampu menggebrak pasar China.
Kedua produk tersebut diketahui merupakan komoditas ekspor baru yang dikirim untuk pertama kalinya dari "Bumi Segantang Lada".
Baca Juga: Info Penting! Air Kelapa Punya Khasiat Jaga Kesehatan di Tengah Lonjakan Varian Omicron
Selanjutnya pada tanggal 10 Februari 2022, produk olahan kelapa lainnya dari Pulau Bintan yang diproduksi CV Bulan Bintang, berupa arang tempurung kelapa kembali diekspor ke negara tetangga Malaysia, setelah sempat vakum selama tahun 2021 dipicu lonjakan kasus COVID-19.
Sehari setelahnya, produk santan kelapa organik dari kawasan industri Lobam Bintan sebanyak 97,7 ton diekspor ke Jerman. Pada hari yang sama, sebanyak 20 ton kelapa parut kering juga diekspor ke Bangladesh.
Selain komoditas tersebut, ada pula produk-produk pertanian lainnya dari Pulau Bintan yang diekspor secara rutin ke berbagai negara di Asia hingga Eropa, seperti karet lempengan.
Kemudian, ekspor babi ke Singapura dari Pulau Bulan, Batam, di bawah pengawasan Karantina Pertanian Tanjungpinang, rata-rata mencapai 1.000 ekor per hari. Bahkan tercatat sebagai pengekspor babi terbesar di Asia Tenggara.
Dengan letak geografis 96 persen lautan dan hanya 4 persen daratan, faktanya ekspor pertanian Provinsi Kepri diklaim menjadi penopang ekonomi daerah maupun nasional di tengah merebaknya COVID-19.
Baca Juga: Manfaat Air Kelapa untuk Sistem Imun Tubuh
Tidak hanya menyumbangkan pendapatan bagi daerah/negara, juga berdampak terciptanya lapangan kerja bagi warga tempatan, serta mendorong pembangunan daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Berita Terkait
-
Tarif Trump Bikin Petani Sawit Menjerit, Prabowo Diminta Lakukan Ini
-
Ormas FBR Vs BANTARA Tawuran saat Bulan Puasa, Begini Kronologi dan Pemicu Bentrokan!
-
Berkontribusi pada Ekonomi, UMKM Berbasis Kelapa Sawit Berpotensi Hasilkan Produk Berorientasi Ekspor
-
Erick Thohir Dapat Hadiah Kejagung Kelola Ratusan Hektare Lahan Sawit Hasil Sitaan
-
Cara Membuat Kelapa Kering untuk Kue Lebaran yang Lezat dan Tahan Lama
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban