
SuaraBatam.id - Puluhan masyarakat perumahan Odessa, Bandara Mas, dan Cendana, Batam Center mendatangi kantor Polda Kepri dan bright PLN Batam, Senin (7/2/2022).
Kedatangan puluhan warga yang didominasi ibu rumah tangga, dan mahasiswa ini bertujuan untuk meminta agar bright PLN Batam menghentikan pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), yang saat ini tengah berjalan di tiga perumahan tersebut.
Suwito selaku koordinator aksi menerangkan, aksi ini juga dilakukan atas dasar gugatan yang dilayangkan oleh warga, masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung (MA).
"Kan masih dalam proses persidangan, tapi kenapa dilanjutkan proses pembangunannya. Tindakan bright PLN Batam ini sudah melanggar," tegas Suwito di sela-sela aksi.
Baca Juga: Pegawai Positif Covid-19, Tempat Hiburan Malam di Batam Center Ditutup Satpol PP
Tidak hanya itu, pihaknya juga menegaskan bahwa adanya dugaan indikasi pembekingan, yang dilakukan oleh Kepolisian dalam hal ini Polda Kepulauan Riau.
"Kita melihat pembangunan SUTT ini juga seperti dibekingi oleh Kepolisian. Di mana kita ketahui payung hukumnya belum selesai," ujarnya
Untuk diketahui, penolakan warga atas pembangunan SUTT ini, telah berlangsung kurun waktu tiga tahun terakhir.
Warga menilai keberadaan SUTT bertegangan 150 KV ini, dapat membahayakan bagi masyarakat sekitar, terutama dampak radiasi.
"Sama seperti aksi hari ini. Ini adalah aksi yang kesekian kalinya dilakukan warga. Biasanya kami melakukan aksi di sekitar pembangunan SUTT. Intinya sampai ada keputusan dari MA, jangan dilanjutkan dulu. Kami saja warga bersabar kok, kenapa pihak bright PLN terus melanjutkan hal ini. Tambah lagi seperti mereka meminta Kepolisian sebagai pihak pengamanan," tambahnya.
Baca Juga: Update Covid-19 di Batam: 164 Orang Positif, Batam Kota dan Bengkong Zona Merah
Menanggapi hal ini, Corporate Secretary Bright PLN Batam, Hamidi Hamid menjelaskan bahwa pembangunan SUTT ini, adalah proyek dalam menjaga keandalan pasokan listrik, bagi Kecamatan Nongsa.
Ditambah kawasan tersebut, kini telah disahkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), oleh Pemerintah Pusat yang juga ditambah adanya beberapa kawasan industri berat yang ada di kawasan Punggur dan Batu Besar.
"Jalur ini nantinya diperuntukkan bagi investasi yang akan masuk ke Batam, terutama kawasan KEK yang disahkan oleh Pemerintah Pusat. Jalur ini akan menghubungkan pembangkit kami, dengan Gardu Induk yang ada di kawasan Nongsa," terangnya ditemui terpisah.
Harmidi menambahkan, sebelum pembangunan SUTT pihaknya juga telah melakukan kajian panjang, baik dari efek kesehatan, kajian lingkungan serta lokasi pembangunan.
"Ini merupakan proyek Objek Vital Nasional, kajian-kajian telah kita lakukan terlebih dahulu," ujarnya.
Terkait keluhan warga terkait paparan radiasi terhadap pemukiman yang tidak jauh dari lokasi pembangunan, Hamidi menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi serta hal itu juga telah dibuktikan secara hukum di Pengadilan Negeri Batam saat di gugat oleh warga yang terdampak.
Bahkan gugatan tersebut, juga dimenangkan bright PLN Batam, saat warga kembali menggugat putusan PN Batam, ke Pengadilan Tinggi Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Hamidi juga mengkonfirmasi mengenai dugaan pembekingan yang diduga dilakukan pihak Polda Kepri.
Menurutnya apa yang dilakukan pihaknya dengan menggandeng kepolisian merupakan keharusan karena proyek tersebut merupakan proyek Objek Vital Nasional.
Bantuan pengamanan Kepolisian itu menurut Hamidi telah melalui proses panjang seperti sehingga MOU kepolisian dan bright PLN Batam bisa dilakukan.
"Kami disebut lakukan intimidasi, itu juga tidak benar. Tapi memang benar kami melakukan MoU dengan Polda Kepri, untuk pengamanan Objek Vital Nasional," tambahnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
5 Aksi Keji Roslina ke ART di Batam, Termasuk Panggil Pakai Nama Binatang
-
Cerita Intan ART Batam yang Dipaksa Makan Kotoran oleh Majikan, Selamat Usai Nekat Lakukan Ini
-
Hana Pet Cafe Batam Diduga Milik Roslina Penyiksa ART Jadi Sorotan, Karyawan Cemaskan Hal Ini
-
Tampang Roslina Rossa Fang Tersangka Penyiksa ART di Batam, Owner Pet Cafe dan Mantan Manager Bank
-
Barelang Bersolek Jadi Waterfront City: Wisata Bahari Ala Batam Siap Saingi Singapura?
Terpopuler
- AFC Pindah Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Thailand
- Rekomendasi 21 Mobil Toyota Rush Bekas di Bawah Rp100 Juta, Ini Daftar Harganya
- 5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon RAM Besar, Terbaik Juni 2025
- 6 Rekomendasi Mobil Keluarga Mewah, Fitur Premium Harga 10X Lebih Murah dari Alphard
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM Besar, Performa Lancar Terbaik Juni 2025
Pilihan
-
BYD Kurangi Produksi Mobil, Strategi Perang Harga Jadi Bumerang?
-
Kenapa Danantara Suntik Modal Garuda Rp6,65 Triliun yang Sedang Alami Masalah Keuangan?
-
Kritik Pedas usai Danantara Suntik Modal Rp6 T ke Garuda: Sakit Jantung Tapi Obatnya Sakit Kulit!
-
Gelandang Keturunan Guinea Akhirnya Berseragam Merah Putih, Pernah Dihargai Rp1,738 Triliun!
-
Jadi Regulator Emiten, BEI Kantongi Laba Bersih Rp673 Miliar di 2024
Terkini
-
BRI Jalin Kerja Sama Strategis dengan Berbagai Pihak untuk Hadirkan Hunian Layak bagi Masyarakat
-
Makan Bergizi Gratis: BRI Perkuat Rantai Pangan Lewat Koperasi di Riau
-
Labuna: Dari Lada Sachet hingga Ekspor Rempah Nusantara, Ini Jurus Suksesnya
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun