Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 06 Februari 2022 | 12:24 WIB
Cerita Pekerja Proyek Jalan di Natuna Jatuh dari Tebing Setinggi 150 Meter
Sejumlah pekerja memangkas tebing dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan Lampa-Teluk Depih di Kabupaten Natuna. [Foto: ist/batamnews]

“Semua kita tanggung, secara prosedur juga sudah kita penuhi semua kebutuhan kebutuhan BPJS. Seperti hasil pemeriksaan dokter, kronologis kejadiannya semacam berita acara dari K3 kita, jadi udah gak ada masalah itu setahu saya," terangnya.

Panjaitan mengakui jika memang telah terjadi kecelakaan kerja, namun kejadian ini bisa di bilang sebagai kelalaian (human eror). Korban kurang kurang fokus saat mau turun, yang menyebabkannya terpeleset.

“Secara umum safety nya masih ada. Makanya tidak terlalu fatal jatuhnya. Kemudian hasil rontgen pun hanya luka luar aja, luka dalam tidak ada, makanya bisa langsung pulang,” terangnya.

Hal yang serupa juga berlaku untuk kecelakaan yang pertama, dirinya mengaku meskipun kecelakaan yang menabrak palang portal itu terjadi di luar jam kerja, pihak perusahaan tetap menanggung seluruh pengobatan pekerja.

Namun ketika disinggung mengenai tanggungjawab perusahaan selama korban sakit dan belum bisa bekerja, ia enggan untuk menjawab.

Panjaitan mengatakan, hal ini sudah lain tema, bukan kapasitasnya untuk memberikan keterangan. Ia meminta agar mengkonfirmasi bagian K3.

Arifin sendiri mengaku meski sudah mengalami kecelakaan kerja sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu bulan ini, selain menanggung biaya pengobatannya selama di rumah sakit. Pihak perusahaan hanya memberikan uang santunan sebesar Rp 1 juta.

Arifin bekerja sebagai helper blasting, di Nusa Konstruksi Engineering, perusahaan yang menggarap proyek pembangunan jalan Selat Lampa- Teluk Depih- Sp Sekunyam.

Load More