SuaraBatam.id - Secara umum, pandemi Covid-19 berimbas pada ekonomi masyarakat. Untuk bertahan saat ini diperlukan sebuah kreativitas mengembangkan usaha.
Misalnya yang dilakukan oleh Isnawati, seorang pengrajin rajutan yang mengolah limbah eceng gondok di Batam, Kepulauan Riau.
Berkat kreativitasnya, produk rajutan dari eceng gondok tersebut laku terjual sejak aturan Work From Home (WFH) diberlakukan pemerintah.
"Pesanan pot bunga saya seketika meningkat, bahkan sampai saya dan teman-teman sempat kewalahan. Bisa dikatakan usaha yang kami jalani bersama, tidak begitu merasakan dampak sejak awal pandemi kemarin," ungkapnya saat ditemui di stand pameran yang berada di Mall Bida Ayu, Piayu, Senin (24/1/2022).
Baca Juga: Viral Dugaan Penyekapan Pekerja di Sebuah Ruko di Batam, Ini Faktanya
Menurutnya, aturan WFH yang dijalani oleh masyarakat Batam di masa pandemi, membuat sebagian besar orang menyalurkan tingkat stres dengan mengkoleksi tanaman. Sehingga pesanan pot bunga eceng gondoknya ramai dipesan.
"Saya pernah tanya beberapa pembeli, mereka bilang memang untuk koleksi tanaman mereka. Mereka sebut sih daripada stres kerja di rumah terus, dan gak ada kegiatan lain," lanjutnya sambil tertawa.
Menjalani pekerjaan tersebut sejak tahun 2013 lalu, Isnawati menyebutkan hasil kerajinan dari eceng gondok ini, sudah membawa berkah tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi keempat rekannya yang kini bersama-sama membangun usaha di bidang UMKM ini.
Isnawati menceritakan, pengembangan usaha yang dilakoninya ini, berawal dari hobi merajut yang sudah dilakukannya sejak masih berada di kampung, sebelum berpindah ke Batam.
Dengan kemampuan yang sudah dimilikinya ini, Isnawati kemudian ingin bereksperimen membuat suatu kerajinan, namun dengan bahan baku yang dahulu susah untuk didapatkan.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Batam Naik Lagi, 17 Orang Positif, Paling Banyak di Batuampar
"Kebetulan di lokasi tinggal saya di Mangsang ini, banyak eceng gondok karena berdekatan dengan DAM Duriangkang. Saya coba ambil limbahnya, dan saya buat menjadi sendal. Sampai saat ini masih ada di rumah dan masih digunakan," terangnya.
Berawal dari sandal inilah, Ismawati kemudian mengajari beberapa rekannya, dalam membuat berbagai kerajinan lain seperti tas, pot bunga, karpet mini, hingga meja berukuran 70 cm beserta kursi, dan sofa berbahan dasar eceng gondok.
Dari sana, bahkan kini usaha Ismawati telah digandeng oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepri, dan masuk menjadi salah satu Wirausaha Binaan Bank Indonesia (WUBI).
Walau demikian, pandemi Covid-19 juga membawa satu sisi buruk bagi usaha UMKM miliknya, dimana untuk sementara Ismawati harus kehilangan pelanggan yang berasal dari Malaysia dan Singapura.
"Karena kemarin kan sudah tidak bisa mengirim produk lagi kesana. Kan dilarang mas. Yah kita perkuat penjualan di lokal aja saat ini mas. Saya pikir awalnya bakal lesu, ternyata itu tadi kami ternyata sempat keteteran," sambungnya.
Mengenai keuntungan dari mengolah limbah eceng gondok, yang kebanyakan berasal dari DAM Duriangkang ini, Ismawati mengaku sebulan dapat meraup untung sebesar Rp10 juta.
Saat ini, Ismawati mengaku hanya ingin memperluas usahanya, guna membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Batam yang terdampak Covid-19.
"Mudah-mudahan semakin besar mas, ini sekarang lagi persiapan hasil kerajinan kami akan dibawa pameran ke Jepang oleh BI. Saat ini sepertinya pengiriman ke luar negeri sudah bisa lagi. Semoga saja semakin membaik," harapnya.
Bagi anda yang mungkin tertarik mendapatkan hasil kerajinan tangan berbahan dasar eceng gondok ini, bisa langsung menghubungi langsung akun Instagram @isnapuring_ecenggondokbatam
"Saat ini produk-produk kami juga sudah banyak dipakai oleh beberapa cafe dan coffeshop. Terutama hasil karya meja dan sofa nya," paparnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Pertama di Batam, Sekolah Ini Resmi Menjadi OxfordAQA Approved Centre
-
Pacific Palace Hotel Batam Hadirkan Paket Buka Puasa Bernuansa Kampung Nelayan
-
Komisi VI DPR Bentuk Panja BP Batam, Andre Rosiade: Warga Ada Masalah, Adukan ke Kami
-
Inovasi dan Komitmen Bambu Tresno dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Berburu Beragam Produk Kerajinan Tangan di Inacraft 2025
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan