Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 03 Januari 2022 | 13:32 WIB
Kapal TKI yang mengangkut TKI Ilegal dari Indonesia dilaporkan tenggelam di perairan Sekinchan, Selangor, Malaysia, pada Sabtu (25/12/2021). [foto: Antara]

SuaraBatam.id - Insiden kapal tenggelam yang membawa sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal di perairan Malaysia juga menjadi perhatian Pemprov Kepulauan Riau (Kepri).

Diketahui, dalam tragedi kapal karam tersebut belasan TKI ilegal meninggal dunia dan beberapa lainnya masih hilang.

Menyikapi hal itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad akan membentuk tim satgas khusus pekerja migran Indonesia atau PMI ilegal untuk memperketat pengawasan di pelabuhan tikus.

"Bukan hanya kepulangan dari Malaysia, namun ternyata masih banyak PMI yang berangkat melalui jalur tidak resmi," kata Ansar dikutip dari Antara, Senin (3/1/2022).

Ia menjelaskan tim satgas PMI ilegal tersebut akan melibatkan unsur Fokopimda di lingkungan Pemprov Kepri.

Gubernur Ansar juga meminta satgas yang telah dibentuk nantinya, menjaga ketat sejumlah pelabuhan tikus di daerah itu agar tidak ada lagi aktivitas PMI ilegal dari maupun ke negara tetangga.

"Tolong dijaga betul, apalagi ada indikasi melibatkan oknum-oknum tertentu, jangan sampai terjadi lagi," ucap Ansar.

Ansar pun mengaku miris terhadap insiden tenggelamnya kapal pengangkut PMI di perairan Johor Baru, Malaysia, Rabu (15/12).

Kapal tersebut diduga membawa sekitar 60 warga negara Indonesia. Dari jumlah tersebut, 21 orang ditemukan meninggal dunia, 13 orang selamat, dan selebihnya masih dalam proses pencarian.

"Jangan sampai PMI kita jadi korban lagi," sebut Ansar.

Mantan Anggota DPR RI itu juga sangat mengapresiasi unsur Forkopimda terkait yang telah menangani masalah PMI ilegal tersebut.

"Besok, Ditpolairud Polda Kepri kembali berangkat ke Johor untuk mengevakuasi 11 jenazah PMI," tegas Ansar. (Antara)

Load More