SuaraBatam.id - Jalur perjalanan udara antara Malaysia dan Indonesia belum dibuka. Sementara itu pada Senin (29/11) bandara internasional Kuala Lumpur (KLIA) sudah mulai menerima kedatangan penumpang dari Singapura lewat program VTL by Air.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pelaksanaan jalur perjalanan udara melalui Vaccinated Travel Lane(VTL) dengan Indonesia masih dalam pembahasan.
"VTL dengan Indonesia, Thailand dan Brunei masih dalam perbincangan dengan mempertimbangkan varian baru COVID-19," katanya pada Majelis Apresiasi Petugas COVID-19 Institut Kesehatan Negara di Kuala Lumpur, Senin.
Pada 10 November, Perdana Menteri Ismail Sabri dan Presiden Jokowi telah bersepakat agar Malaysia dan Indonesia dapat menerapkan satu koridor perjalanan antarnegara melalui VTL atau TCA (Travel Corridor Arrangement).
Baca Juga: Singapura Terima Pelancong Indonesia, Ini Persyaratannya
Khairy mengatakan gelembung perjalanan dan aturan karantina bagi pelancong yang kembali dari negara yang dikategorikan sebagai berisiko akan dibahas dengan Dirjen Kesehatan.
"Ada beberapa opsi yang akan dipertimbangkan untuk dapat kita perketatkan lagi kawasan perbatasan kita," katanya.
Terkait dengan kemunculan Omicron, Khairy mengatakan tes COVID-19 menggunakan RTK-Antigen dan RT-PCR bermanfaat untuk mendeteksi varian baru itu.
"Tes RT-PCR semestinya bagus, tetapi dari segi efektifitas RTK-Antigen kami masih mengkajinya, tetapi sejauh ini ia masih dapat mendeteksi varian Omicron ini," katanya.
Pendapat tersebut, kata dia, disampaikan oleh pakar dari Institut Penelitian Pengobatan (IMR) namun kajian untuk mengetahui lebih jauh varian itu masih berlangsung.
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Kompak Tak Kirim Peserta Miss Universe ke Israel, 4 Negara Ini Juga
Khairy mengatakan kajian itu juga untuk meneliti efektifitas vaksin dan pihaknya akan mendapatkan laporan dari produsen apakah vaksin mereka masih efektif untuk melawan varian ini.
"Kami lihat ada bahaya Omicron ini dan kami dapat laporan awal di Afrika Selatan juga negara yang vaksinasinya rendah, tetapi Omicron ini hanya menyebabkan gejala yang sederhana. Ada beberapa berita baik, tetapi kami perlu tunggu dan lihat," katanya.
Khairy menegaskan terlalu awal untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) menyusul kemunculan Omicron.
Berita Terkait
-
Verrell Bramasta Susul Fuji ke Malaysia? Aisar Khaled Pilih ke Sini
-
Dijemput Crazy Rich Malaysia, Gaya Fuji di Bandara Bikin Heboh!
-
Pemilik Mobil Antik Siap-siap Gigit Jari, Kendaraan Berumur 15 Tahun Wajib Diperiksa
-
Keinginan Ong Kim Swee, 3 Pemain Timnas Malaysia yang Cocok Dibawa ke Persis Solo
-
Malaysia Punya Motor Nasional Mirip Aerox, Tampilan Tak Kalah Ganteng
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan