SuaraBatam.id - Cluster keluarga kembali muncul di Kecamatan Batam Kota, setelah kurun waktu satu minggu belakangan Kecamatan tersebut masuk dalam kategori zona hijau.
Penambahan cluster keluarga ini, diketahui dari data Tim Satgas Covid-19 Kota Batam pada, Kamis (4/11/2021), dan juga menjadi penambahan terbesar di Kota Batam, Kepulauan Riau sejak melandai beberapa waktu belakangan.
"Benar ada total penambahan cluster keluarga yang berjumlah 6 orang. Dan satu orang lainnya berasal dari luar cluster yang dimaksud. Total penambahan kita sejak kemarin ada 7 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi melalui sambungan telepon, Jumat (5/11/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan, Tim Pengawasan dan Percepatan Covid-19 Batam ini, juga menambahkan bahwa total pasien Covid-19 saat ini berjumlah 9 orang.
Walau demikian, kini keseluruhan pasien yang terdata oleh Tim Satgas Covid-19 Batam dijelaskan tengah menjalani karantina mandiri.
"Saat ini baik yang cluster keluarga, dan juga yang dari luar cluster ini semuanya menjalani karantina mandiri," paparnya.
Mengenai cluster keluarga ini, Didi juga menyebutkan bahwa hal ini awalnya diketahui dari salah satu anaknya yang berusia 4 tahun.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya memastikan bahwa anak yang dimaksud positif terkontaminasi Covid-19.
"Dari sana kita lakukan Swab PCR terhadap anggota keluarga lain, termaksud Asisten Rumah Tangga (ART) nya. Dan mereka positif, sehingga saat ini dikarantina dulu sembari dikontrol oleh petugas kami," tegasnya.
Baca Juga: Cegah Varian Baru Merebak, Orang dari Luar Negeri Wajib Penuhi Syarat Ini
Didi juga menegaskan bahwa salah satu anggota keluarga, merupakan dokter spesialis yang bertugas di Puskesmas Sei Langkai, Sagulung.
Mendapati fakta tersebut, Didi juga menegaskan bahwa pihaknya saat ini juga telah melakukan Antigen tes terhadap 46 pegawai dan dokter Puskesmas.
"Termaksud Kepala Puskesmasnya, semua kita lakukan tes, dan hasilnya negatif. Saat ini Puskesmas Sei Langkai masih beroperasi seperti biasa," tuturnya.
Didi mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terkait penyebaran virus Covid-19.
Meskipun sudah melandai, dengan adanya pelonggaran ada potensi kenaikan kasus.
"Untuk yang lokal sejauh ini cukup bagus, tapi kalau dari luar kita sulit kendalikan, karena perjalanan tidak pembatasan. Sekarang kami upayakan jangan sampai meluas dan jumlah kasus bertambah," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Bengisnya Ibu Tiri di Bandung: Sari Mulyani Tersangka, Autopsi Ungkap Siksaan Sadis pada Balita
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar