Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 04 November 2021 | 17:02 WIB
Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Managemen bright PLN Batam saat ini telah menyiapkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang nantinya akan di ekspor ke Singapura.

Namun dalam pelaksanaannya, Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa menuturkan bahwa saat ini harus menyelesaikan tantangan untuk melakukan trial, dalam pembangunan PLTS dengan kapasitas 1 GigaWatt peak (GWp).

Tantangan ini disebutnya datang setelah penandatanganan kerjasama, dalam pengembangan Mega Proyek yang akan dilakukan antara Energy Market Authority (EMA) Singapura dengan bright PLN Batam, PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp).

Pengembangan proyek ini, nantinya akan menjadi penyimpanan energi dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Kepulauan Riau.

Baca Juga: Setelah Nihil Kasus, 7 Orang Terpapar Covid-19 di Batam Hari Ini

"Sebelum ini berjalan, ada tantangan yang harus kami selesaikan. Saat ini kami diberikan tantangan berupa trial. Artinya kami ditunjuk dengan menyiapkan energi dengan kapasitas 1 GigaWatt peak (Mwp). Mudah-mudahan hal-hal lain yang diberikan pada PLN Batam dalam mekanisme trial itu bisa kami penuhi," terangnya dalam pertemuan virtual yang dilaksanakan, Kamis (4/11/2021).

Mengenai tantangan ini, Nyoman juga mengambarkan bahwa hal ini sebagai salah satu syarat bagi ketiga perusahaan, untuk melengkapi syarat lelang yang memang dilakukan oleh EMA Singapura mengenai penyediaan listrik energi terbarukan.

Nyoman juga menerangkan, pengembangan proyek ini dilakukan dalam rangka memenuhi target bauran energi Singapura sebesar 30 persen di 2035.

Untuk proyek ekspor yang akan berlangsung, ditargetkan pada tahun 2025 mendatang pihaknya minimal telah dapat melakukan ekspor sebesar 1 GigaWatt peak (GWp), hal ini akan dilakukan bertahap hingga tahun 2030 sudah dapat melakukan ekspor hingga 3 GigaWatt peak (GWp).

"Berbicara peluang untuk memenangkan tender ini tentunya kami yakin bisa menang. Karena dari sisi site yang akan dihelat, lalu dari sisi rekanan kami sepertinya pln batam kemungkinan besar akan memenangkan ini," tegasnya.

Baca Juga: Sudah PPKM 1, Pasar Elektronik Lucky Plaza Batam Masih Sepi

Rasa optimis ini, diakui oleh pihaknya dengan menjalin mitra bersama Sembacorp Singapore.

Selain memiliki infrastruktur listrik yang cukup di singapura, Sembcorp juga diketahui memiliki beberapa sub station, dan pihak yang mengekspor gas dari Sumatera dan Natuna.

"Sembcorp power saat ini masuk dalam lima besar world seller terbesar di Singapura. Dengan porfolio ini, kami meyakini akses untuk usaha di sana akan terbuka dan bagus," ungkapnya.

Selain itu juga bright PLN Batam, juga sebagai salah satu legality company yang paling dekat dan berhadapan-hadapan dengan Singapura.

Salah satu faktor lain, Singapura saat ini sangat kesulitan untuk memenuhi green energy dari Negara tetangga, lantaran keterbatasan sumber daya mereka, baik dari Sumber Daya Alam (SDA), maupun ketersediaan lahan

"Kami juga saat ini sedang melakukan aksi korporasi untuk melihat peluang-peluang yang terbuka untuk bagaimana kami dapat berkontribusi atau berpartisipasi dalam ekspor sektor energi," paparnya.

Nyoman sendiri berharap, dengan road map yang saat ini akan dilalui bright PLN Batam, dapat mewujudkan mimpi berpartisipasi terkait transisi energi terlebih saat ini juga tengah dibahas tentang zero emission di Glasglow.

"Kami berharap semakin solid bagaimana ke depannya. Kami akan ikut berpartisipasi mengekspor energi bersih dari PLTS yang akan kami bangun di Batam dan sekitarannya," tuturnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More