
SuaraBatam.id - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Batam, Reza Khadafy menegaskan saat ini pengawasan Protokol Kesehatan (Protkes) tetap berjalan ketat walau Batam saat ini tengah bersiap menuju Zona Hijau.
Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Batam mencatat tinggal 3 Kecamatan yang masih berstatus zona kuning, dengan total pasien berjumlah 3 orang dari total 12 Kecamatan yang ada.
"Kita tetap menjaga agar tidak terjadi ledakan. Mungkin teman-teman tidak memonitor kami, tapi kami masih aktif berjalan untuk pengawasan di lapangan," tegas Reza melalui sambungan telepon, Rabu (3/11/2021).
Reza mengakui bahwa saat ini pihaknya melakukan tiga cara dalam melakukan pemantauan protokol kesehatan di lokasi keramaian.
Salah satunya adalah patroli rutin yang dilakukan petugas Satpol PP yang ditugaskan di kantor Kecamatan.
Baca Juga: Viral Satpol PP Diusir Saat Berteduh di Sumut: Kalian Kejam, Kami Juga!
Selain itu, pihaknya juga memantau berdasarkan hasil laporan masyarakat, baik melalui media sosial dan juga laporan langsung ke petugas yang berada di kantor Kecamatan.
"Setiap hari petugas Satpol di Kecamatan melakukan patroli rutin. Laporan harian nya ada," terangnya.
Salah satu pola lain adalah razia Tim Terpadu, yang rutin dilakukan setiap minggu.
Dalam operasi Tim Tepadu sendiri, Reza menerangkan bahwa biasanya akan menurunkan sebanyak 120 petugas, yang berasal dari TNI-Polri, Satpol PP, Ditpam BP Batam, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri Batam.
"Tim ini turun rutin setiap minggu. Bisa jadi malam Minggu, malam Sabtu, malam Jumat, atau malam tertentu yg kita anggap krusial. Setiap turun kami biasa menyisir lokasi keramaian di 3-4 Kecamatan," tegasnya.
Baca Juga: Viral Anggota Satpol PP Diusir saat Numpang Berteduh di Teras Rumah Warga
Saat ini, Reza juga mengakui bahwa kebijakan yang diatur dalam aturan PPKM Level 1, kerap membuat masyarakat lengah dalam menjaga protokol kesehatan.
Dalam operasi rutin, biasanya petugas hanya menemukan para pengunjung yang dengan sengaja bergerombol di satu meja.
"Karena kalau dari sisi pelaku usaha kita melihat mereka sudah menerapkan aturan prokes. Seperti menyediakan masker bagi pengunjung, hingga menjarak tempat duduk. Tapi yang sering kedapatan di lapangan adalah pengunjung yang suka bergerombol. Ini yang akhirnya kami ingatkan kembali," ungkapnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Buka Posko Terpadu di Manggarai Usai Tawuran yang Libatkan Tiga Kelompok
-
Satpol PP Bubarkan Live Ngamen TikToker di Bundaran HI: Ganggu Ketertiban atau Ada Aturan Lain?
-
Pramono Minta Satpol PP Berantas Parkir Liar di Tanah Abang: Itu Tugasnya, Bukan Bubarkan Orang Demo
-
Kang Dedi Mulyadi Ngomel Lihat Jemuran CD di Pinggir Jalan, Ya Allah Enggak Kira-kira
-
Dongkol Anak Buah Bubarkan Demonstran Tolak UU TNI di DPR, Pramono Habis-habisan Marahi Satpol PP
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Kejanggalan Status Kewarganegaraan Mees Hilgers, Media Belanda Ungkap Hal Mengejutkan
-
Kenapa Persija Tak Seagresif Persib di Bursa Transfer?
-
Bek Israel Rebut Posisi Mees Hilgers, Situasi Makin Runyam
-
Perbandingan Spesifikasi realme GT 7 vs realme GT 7T, Kok Bisa Harganya Beda Jauh?
-
Mees Hilgers Absen Latihan Perdana FC Twente, Dapatkan Klub Baru?
Terkini
-
Kopi Toraja Mendunia Bersama BRILiaN, BRI, dan UMKM ToRi Coffee
-
AgenBRILink dari BRI Bantu UMKM dan Ekonomi Daerah Tumbuh
-
Dari Lokal ke Global, Casa Grata Buktikan UMKM Bisa Mendunia Bersama BRI
-
BRI Jamin Kemudahan Transaksi di Libur Panjang Lewat Weekend Banking dan Solusi Digital
-
Dorong UMKM Bangkit, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun Sepanjang 2025