SuaraBatam.id - Aktivitas keluar-masuk orang ke Kepri meningkat sejak pemerintah pusat menetapkan Level I Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, diiringi pelonggaran persyaratan keberangkatan baik melalui jalur udara maupun laut.
Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisri, di Tanjungpinang, Selasa (19/10), mengatakan, gelombang ketiga COVID-19 berpotensi terjadi saat mobilitas penduduk ke wilayah ini semakin tinggi.
"Risiko orang-orang yang keluar-masuk Kepri tertular COVID-19 semakin besar. Ini yang perlu diwaspadai bersama," ujarnya.
Kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan, terutama saat hari libur sekolah. Mobilitas orang semakin tinggi ketika hari libur, yang kemungkinan sulit dicegah.
"Berangkat ke daerah lain untuk hal-hal yang kurang penting, sebaiknya ditunda untuk mengurangi risiko tertular COVID-19," katanya.
Bisri mengemukakan varian baru COVID-19 yang dibawa warga setelah keluar daerah potensial masuk ke Kepri.
Karena itu, warga harus konsisten menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker ganda, rajin-rajin membersihkan tangan, dan tetap menjaga jarak.
"Tidak ada tips lain untuk mencegah diri agar tidak tertular COVID-19, selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ucapnya.
Ia mengimbau seluruh warga untuk menjaga diri sendiri dari serangan COVID-19 sehingga tidak membawa virus itu masuk ke dalam rumah. Setelah ke luar kota, sebaiknya isolasi mandiri selama 3 hari di dalam rumah.
Baca Juga: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 633 Kasus, 15.594 Orang Masih Dirawat
Cara lain juga dapat dilakukan dengan melakukan tes usap dengan metode antigen sebelum kembali ke rumah.
Hal itu dilakukan untuk memastikan diri tidak tertular COVID-19, tidak merasa diri dalam kondisi sehat.
"Harus pastikan diri kita tidak tertular COVID-19, dan menjaga anggota keluarga kita dari penularan virus itu," katanya.
Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri tinggal 77 orang.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar