SuaraBatam.id - Polisi Batam menangkap 5 pengamen yang beroperasi di Batuaji. Diduga mereka sebagai pelaku penganiaya sesama pengamen dengan korban inisial AKPS (19). AKPS dianiaya sampai meninggal.
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Reza Tarigan menjelaskan penangkapan para pelaku ini, berdasarkan keterangan dari masyarakat sekitar, yang sempat melihat peristiwa pengeroyokan tersebut.
Kejadian tersebut dijelaskannya terjadi pada Sabtu (9/10/2021) dinihari sekitar pukul 02.00 wib.
"Karena TKP pengeroyokan di lapangan bola yang ada di belakang halte, dan posisinya itu memang ada di jalan umum sehingga masih ada orang yang melihat," ujarnya di Mapolresta Barelang, Senin (11/10/2021).
Dari kesaksian dan ciri-ciri yang didapat, petugas Kepolisian akhirnya mengamankan para pelaku kurang dari enam jam paska kejadian.
Ironisnya, dari kelima pelaku yang diamankan dua diantaranya merupakan anak di bawah umur.
Sementara korban diketahui meninggal dunia, saat warga berusaha melakukan pertolongan terhadap korban.
"Korban meninggal saat dibawa ke rumah sakit oleh warga yang menemukan nya terkapar di lapangan. Total pelaku sebenarnya ada enam orang, satu DPO, dan tiga diantaranya merupakan anak di bawah umur. Dua pelaku lain nya berisial MJS (19), dan IW (19)," lanjutnya.
Salah satu pelaku berinisial MJS (19), mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi setelah para pelaku dan korban terlibat saling ejek.
Baca Juga: Remaja Disodomi Lompat dari Ruko di Batam, Kerap Diancam Pakai Silet
Sebelum pengeroyokan tersebut terjadi, pihaknya dan korban mengaku tengah mengkonsumsi minuman beralkohol.
"Kami saat itu sedang minum-minum tuak disana sebelum berkelahi dengan korban karena saling ejek," terangnya.
Adapun salah satu bahan ejekan korban yang menyebabkan para pelaku emosi adalah pernyataan korban, yang menanyakan mengapa korban dan para pelaku mengkonsumsi minuman beralkohol.
"Dia tiba-tiba bilang ke kami kenapa minum tuak, biasanya kan kami nge lem," ungkapnya.
Tidak hanya itu, setelah puas menganiaya korban, para pelaku juga memangkas rambut korban.
Adapun alasan memangkas rambut korban, dikarenakan tindakan korban sebelumnya yang pernah melakukan tindakan serupa terhadap salah satu pelaku.
Berita Terkait
-
Viral Aniaya Kepala SPPG, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Acak-acak Dapur MBG Gegara Tuding Nasi Basi
-
Ending Saling Maaf-maafan, Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Perokok Bakal Dicabut?
-
Sebut Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Aniaya Murid Merokok Unik, Rocky Gerung Bilang Begini
-
Hari Kedua, SMAN 1 Cimarga Putar Otak Hadapi Aksi Mogok Belajar Imbas Kepsek Tampar Siswa Merokok
-
Heboh Siswa Curhat Dianiaya karena Merokok, Publik Dukung Kepsek SMAN 1 Cimarga: Gen Z Meresahkan!
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam