SuaraBatam.id - Serial “D.P.” atau kependekan dari “Deserter Pursuit” masih menjadi perbincangan dan perdebatan di Korea Selatan.
Serial yang tayang di Netfilx sejak Agustus lalu ini berkisah tentang sejarah skandal pelecehan di militer serta kebijakan wajib militer bagi laki-laki muda.
Serial ini populer di televisi Korea karena mengambil kisah ranah militer dan menguak cerita yang meresahkan ranah militer Korea.
Tentang polisi militer yang ditugaskan untuk menangkap desertir atau prajurit yang meninggalkan ketentaraan tanpa izin sekaligus menyoroti kehidupan sehari-hari saat wajib militer, termasuk pelecehan mental dan fisik dari tentara lain.
Sutradara Han Jun-hee mengatakan dirinya berusaha untuk menceritakan kisah yang memanusiakan tentang bagaimana sistem tersebut membuat para desertir menjadi korban dan penjahat, serta kerugian yang ditimbulkan bagi mereka yang terpaksa melakukan perburuan.
“’DP’ adalah kisah tentang melacak seorang pembelot. Tetapi pada saat yang sama, ini adalah kisah paradoks mencari putra, saudara, atau kekasih seseorang yang malang,” kata Han melalui sebuah pernyataan dalam surat elektronik (surel) kepada Reuters, dikutip Rabu.
Terkait popularitas serial tersebut, seorang juru bicara kementerian pertahanan mengatakan saat ini lingkungan militer telah berubah dan kementerian telah mencoba untuk memberantas pelecehan serta perlakuan kasar.
Pekan lalu militer Korea Selatan mengumumkan pihaknya berencana untuk menghapus sistem yang memungkinkan tentara berpangkat tinggi dapat melacak prajurit yang melakukan desersi, bahkan rencana ini telah ada sebelum serial “D.P.” tayang. Perubahan itu mulai berlaku pada Juli 2022.
Reaksi terhadap serial “D.P.” di antara mantan wajib militer beragam. Beberapa orang mengatakan serial tersebut mencerminkan pengalaman mereka, sementara yang lain mengatakan penggambaran pelecehan berlebihan dan beberapa tidak menonton serial “D.P” untuk mencegah ingatan traumatis muncul kembali.
Baca Juga: BPS: Trafik Kunjungan Wisatawan ke Batam Masih Sepi
“Ada adegan di ‘D.P.’ saat mereka melempar sepatu tempur (ke tentara). Saya mengalami banyak pelecehan serupa. Sekarang saya melihat ke masa lalu, saya merasa itu tidak adil, tetapi kala itu hal demikian sangat umum,” kata Ma Joon-bin yang mengikuti wajib militer antara 2013 dan 2014.
Lee Jun-tae yang bertugas pada 2017 hingga 2019 mengatakan dirinya tidak pernah mengalami atau mendengar rekan lain yang mengalami pelecehan selama wajib militer.
“Tidak ada perlakuan kasar selama saya hidup,” katanya.
Pekan lalu, politikus Lee Jae-myung menyebut cerita dalam serial “D.P” sebagai “sejarah barbar” Korea Selatan. Sementara politikus partai oposisi Hong Joon-pyo mengatakan dirinya pernah mengalami kekejaman sebagai seorang tentara dan berjanji untuk mempertimbangkan kembali wajib militer sukarela.
Sementara itu, kritikus budaya pop Kim Hern-sik yang pernah menjabat sebagai DP mengatakan upaya untuk mengakhiri wajib militer tidak akan menyelesaikan semua masalah jika budaya militer yang lebih luas tidak ikut berubah.
“Selama ada dinas militer, apakah sistem wajib militer atau sukarela, masalah tidak dapat dihindari dengan satu atau lain cara,” kata Kim.
Berita Terkait
-
KPI Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait Kasus Pelecehan Seksual dan Perundungan
-
Sinopsis Sounds Like Love, Film Komedi Romantis Asal Spanyol
-
Sinopsis The Merciless, Film Box Office Im Siwan dan Sol Kyung Gu
-
Bagaimana Influencer Dibayar untuk Perang Gerilya di Dunia Maya
-
Kasus Pelecehan MS, Komnas HAM Periksa Maraton KPI dan Polisi Besok
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar