
SuaraBatam.id - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menduga, China bakal menggunakan cara yang sama seperti Taliban dalam memperlakukan Taiwan.
Meski menyebutkan hal itu, Wu dengan tegas menyatakan Taiwan tidak akan menjadi subyek komunisme atau kejahatan kemanusiaan, meski wilayahnya diklaim China.
Pemerintah Afghanistan yang tumbang melawan Taliban usai dukungan AS dicabut dari negara itu membuat sejumlah kalangan mempertanyakan apakah mereka bisa mengalami nasib yang sama dengan invasi China.
Media yang berafiliasi dengan pemerintah China mengatakan apa yang terjadi di Kabul menunjukkan kepada Taiwan bahwa mereka tak bisa mempercayai Washington.
Baca Juga: Ada Penjara Rahasia China Tahan Warga Uyghur di Dubai?
Meski demikian, Menteri Wu berterima kasih kepada Departemen Luar Negeri AS yang meminta China untuk berhenti menekan pulau itu, karena dia sebut mengangkat harapan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan.
"Termasuk demokrasi & kebebasan dari komunisme, otoritarianisme & kejahatan terhadap kemanusiaan," cuit Wu.
"China bermimpi meniru Taliban, tapi biarkan saya berterus terang: Kami punya kemauan & sarana untuk membela diri," sambung Wu, dikutip Reuters via Antara.
Hingga kini, Beijing sama sekali belum menanggapi panggilan untuk dimintai komentarnya di luar hari kerja.
China bermaksud membangun hubungan dengan Taliban, meskipun masih mengkhawatirkan dampaknya terhadap kemungkinan munculnya kelompok pemberontak di Xinjiang.
Baca Juga: WN China Jadi Buruh di Pabrik Purwakarta, Anggota DPR Heran: Harusnya di Tenaga Terampil
Konflik antara Taliban dan Afghanistan terus mendapatkan sorotan dan menjadi isu terkini yang diperdebatkan oleh Taiwan dan China.
Tekanan militer dan diplomatik yang dilakukan China meningkat dalam beberapa bulan terakhir membuat Taiwan makin waspada, termasuk latihan perang di dekat negara pulau itu, yang memicu kekhawatiran AS dan negara Barat lainnya.
Warga Taiwan yang sudah terbiasa dengan demokrasi nampaknya tidak berminat untuk diperintah oleh pemerintah China yang otokratis.
Sebelumnya, Beijing mengungkapkan kemarahan mereka dengan dukungan AS kepada Taiwan, termasuk penjualan senjata, meski pemerintah Taipei tak punya hubungan diplomatik dengan Washington.
Berita Terkait
-
Bahas Situasi Afghanistan, China Telepon Menlu Inggris dan Italia
-
China Dituduh Bakal Tiru Cara Taliban Gulingkan Pemerintahan Afghanistan
-
Menlu China Hubungi Italia dan Inggris, Minta Hargai Afghanistan dan Tak Ikut Campur
-
China Beri Sinyal Dukung Taliban untuk Bangun Afghanistan
-
Taliban Hanya Mampu Bisnis Heroin, China Incar Kekayaan Alam Rp 14.000 T
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Timnas Indonesia Kembali Tergusur, Berikut Klasemen Grup C Jelang Laga Penentuan
-
Ricky Kambuaya: Si Anak Pendiam yang Bikin Patrick Kluivert Jatuh Cinta
-
Patrick Kluivert Bongkar Kekurangan Timnas Indonesia Kalahkan China: Kami Tidak...
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Lolos Babak Keempat, Nawaf Alaqidi Ikut Bantu
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!