SuaraBatam.id - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memprotes Twitter dan menyebutnya memiliki standar ganda dalam menerapkan aturan.
Hal itu disampaikan usai adanya akun yang diduga berafiliasi pada kelompok Taliban namun sama sekali tidak dilarang. Sementara akun miliknya hingga kini masih dilarang oleh Twitter.
Untuk diketahui, Trump diblokir dari Twitter usai dituduh jadi penyebab kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Ia diduga menghasut pendukungnya untuk melakukan kekerasan.
Trump juga terus mengklaim bahwa dia memenangkan Pemilu AS 2020, meskipun tidak menunjukkan bukti, yang selanjutnya memicu keraguan dalam sistem pemilihan Amerika.
Baca Juga: Taliban Sambut China yang Bakal Bangun Kembali Afghanistan
"Ini memalukan ketika Anda berpikir bahwa Anda memiliki pembunuh, perampok dan diktator dan mengerikan. Beberapa diktator dan negara yang mengerikan, dan mereka semua kecuali presiden Amerika Serikat, yang memiliki ratusan juta orang pengikut," kata Trump kepada saluran berita AS Newsmax via Batamnews.
Dalam dua pekan terakhir, Taliban berhasil menguasai Afghanistan dan mulai membentuk pemerintahan baru usai presiden memilih meninggalkan negaranya.
Mereka telah memposting pembaruan di Twitter dan pertanyaan telah diajukan tentang apakah akun mereka harus tetap terlihat oleh publik.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan mereka akan dapat terus memposting selama mereka tidak 'mengagungkan kekerasan'.
"Situasi di Afghanistan berkembang pesat, dan kami menyaksikan orang-orang di negara itu menggunakan Twitter untuk mencari bantuan dan bantuan," kata dia.
Baca Juga: Taliban Duduki Afghanistan, Bagaimana Nasib Bocah Berkaus Kantong Plastik Messi?
"Prioritas utama Twitter adalah menjaga orang tetap aman, dan kami tetap waspada. Kami akan terus secara proaktif menegakkan aturan kami dan meninjau konten yang mungkin melanggar Aturan Twitter, khususnya kebijakan terhadap pemuliaan kekerasan dan manipulasi platform dan spam," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ellen DeGeneres Benar-Benar Hengkang dari AS Pasca Kemenangan Trump, Anak Elon Musk Menyusul?
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Trump dan Isu Transgender: Kongres AS Perdebatkan Akses Toilet untuk Sarah McBride
-
Para Pemimpin Dunia Menghindari Nama Trump di KTT G20, Ada Apa?
-
Blak-blakan Pakar Sebut Putin Siapkan Strategi Hadapi Trump, Termasuk Rencana Membunuh Zelensky?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra