SuaraBatam.id - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bakal stagnan terdampak pelemahan bursa saham regional Asia.
Pada Jumat (13/8/2021) pagi, IHSG dibuka menguat 14,4 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.154,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,11 poin atau 0,49 persen ke posisi 849,95.
"Kami memperkirakan IHSG akan cenderung stagnan akibat minimnya sentimen. IHSG berpeluang bergerak di kisaran 6.088-6.205," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas, Jumat.
Sementara, faktor eksternal lain, bursa ekuitas AS ditutup menguat seiring data ketenagakerjaan yang menunjukkan pemulihan ekonomi AS mulai stabil.
Baca Juga: Mall Dibuka di Masa Perpanjangan PPKM, IHSG Menguat ke Level 6.139
Departemen Tenaga Kerja AS mengklaim pengangguran sedikit menurun menjadi sebanyak 375.000 klaim pada pekan lalu, lebih rendah dari konsensus 387.000.
Sementara, kenaikan inflasi harga konsumen AS berhenti pada Juli di level 5,4 persen (yoy) atau sesuai dengan ekspektasi pasar.
Hal ini juga diperkuat klaim bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) yang menyebut bahwa kenaikan inflasi hanya bersifat sementara.
Namun, anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Esther George menyuarakan dukungannya untuk mengakhiri program pembelian surat berharga The Fed dalam waktu dekat.
Faktor domestik, indeks penjualan ritel pada Juni mengalami kontraksi minus 12,8 persen (mom), namun masih bertumbuh 2,5 persen (yoy).
Baca Juga: Olymp Trade Luncurkan Harga Perdagangan Saham
Bank Indonesia memperkirakan penjualan ritel akan terkontraksi minus 6,2 persen (yoy) pada Juli 2021 akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak awal bulan.
Meski demikian dengan uji coba pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan di empat kota besar di Indonesia pada 10-16 Agustus 2021, diperkirakan dapat sedikit menahan kontraksi tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 4,34 poin atau 0,02 persen ke 28.010,68, Indeks Hang Seng turun 147,73 poin atau 0,56 persen ke 26.370,09, dan Indeks Straits Times terkoreksi 16,91 poin atau 0,53 persen ke 3.165,89.
Berita Terkait
-
Usai Teaser Switch 2 Beredar, Saham Nintendo Malah Turun
-
Salim Group Goda 'Raja Tol' Jusuf Hamka Demi Kuasai Saham CMNP
-
Belum Termasuk PPN, Unilever Jual Bisnis Es Krim Rp7 Triliun ke Magnum Indonesia
-
RUPSLB & RUPS Independen Unilever Indonesia Sahkan Divestasi Bisnis Es Krim
-
Pengamat Kritik Usul Sri Mulyani Saham Diajarkan di SD: Siswa SMA Saja Masih Ada yang Belum Bisa Baca
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!