Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 28 Juli 2021 | 17:39 WIB
Ilustrasi uang. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

SuaraBatam.id - Potongan upah tenaga honorer di Kabupaten Kepulauan Meranti menuai beraga respon. Terutama kalangan honorer yang merasa kecewa dengan Bupati H Muhammad Adil.

Kekecewaan masyarakat terkait potongan gaji ini kemudian meletus di media sosial. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang guru honorer di Meranti, bahwa kebijakan yang dibuat oleh bupati justri makin menyulitkan mereka.

"Muak dengan semua ni. Coba lah fikirkan sedikit nasib kami," ujar guru tingkat SD yang tak ingin disebutkan namanya itu, Rabu (28/7/2021).

Ia juga mengingatkan janji-janji Bupati Adil saat kampanye Pilkada tempo lalu. Salah satu visi misi yang menjadi sorotan yakni menaikkan gaji honorer.

Baca Juga: Langsung Gigit Jari, 5 Aktor Ini Kehilangan Peran di Film Gegara Minta Naik Gaji

"Dulu, pas debat kandidat Pilkada, katanya mau naik gaji dari 1,2 juta jadi 2 juta. Sekarang mana? Baru setahun menjabat sudah mulai terlihat belangnya," ujarnya lagi.

Melansir Batamnews, ia berharap kepala daerah memikirkan keberlangsungan hidup para tenaga honorer. Terlebih mereka yang sudah berkeluarga.

"Seperti saya ini, sudah menikah, sudah punya anak. Uang 780 ribu sebulan mau makan apa? Cukup tak memenuhi kebutuhan harian? Ini yang dinamakan sengsara di kampung sendiri," tutupnya.

Load More