Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 27 Juli 2021 | 12:09 WIB
Pembongkaran Pasar Induk Jodoh Batam pada Senin (27/7/2021) [Suarabatam/Nando]

SuaraBatam.id - Kematian seorang pedagang yang meninggal dunia saat penggusuran oleh tim terpadu, pada Senin (26/7/2021) lalu berbuntut panjang. Kerabat dari pedagang itu menuntut Kadisperindag Batam bertanggung jawab.

"Saat itu dia lagi ngupas bawang di dalam untuk dijual. Terkejut dia tiba-tiba petugas masuk gitu aja," ungkap E. Ginting salah satu kerabat yang ditemui di lokasi pembongkaran, Senin (26/7/2021).

Warga yang diketahui bernama Priska Ginting (42) itu disebut terkejut saat didatangi petugas hingga sesak napas dan meninggal dunia. Bahkan, kerabat dari pedagang itu juga menyebut ti medis di sekitar lokasi tidak berupaya maksimal menyelamatkan Ginting.

Ia menyebut, hal ini dipicu oleh ucapan pihak keluarga, yang dianggap membuat sakit hati para petugas medis hingga Priska akhirnya dibiarkan tidak berdaya selama hampir satu jam.

Baca Juga: Pembongkaran Pasar Induk Jodoh Berakhir Ricuh, Seorang Pedagang Meninggal Dunia

"Memang iya ada omongan kami yang kasar karena emosi lihat petugas Satpol yang mengejutkan dia. Tapi kalau cuma itu alasannya, udah bertentangan dengan sumpah mereka sebagai tim medis," tegasnya.

Lantaran kondisi Priska semakin melemah, akhirnya para kerabat dan keluarga membawa Priska untuk menuju Rumah Sakit. Namun sayangnya, nyawa Priska tidak dapat tertolong dan akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.

Salahs eorang pedagang, Bony Ginting mengatakan, Priska memang memiliki riwayat penyakit jantung, dan tindakan petugas yang mendobrak rumahnya dianggap sebagai pemicu kematian Priska.

Ia lantas, warga meminta pertanggungjawaban dari Kadisperindag Batam sebagai pimpinan operasi pembongkaran bekas Pasar Induk Jodoh.

"Kami mempertanyakan mengapa di tengah PPKM saat ini pemerintah malah melakukan penggusuran. Kita meminta pertanggungjawaban Gustian Riau selaku penanggung jawab kegiatan ini," tuturnya. 

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Wali Kota Yogyakarta Perbolehkan Pedagang Kembali Berjualan

Sejumlah warga sempat melempari batu ke arah petugas. Petugas akhirnya terpaksa menghentikan pembongkaran hingga sore ini.

Load More