Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 08 Juli 2021 | 17:43 WIB
ILUSTRASI-Petugas mendata tabung oksigen yang ada di Posko Darurat Oxygen Rescue di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBatam.id - Produsen pasokan tabung oksigen i Kota Batam Kepulauan Riau akan memasok 7 isotank oksigen untuk memenuhi kebutuhan O2 pasien COVID-19 di Pulau Jawa.

"Yang akan masuk dalam waktu dekat ini tujuh isotank," kata GM Samator Batam Trisakti melalui pesan aplikasi di Batam, Kamis (8/7/2021).

Perusahaannya selama ini hanya memasok kebutuhan oksigen untuk Kota Batam dan kabupaten kota lain di Kepri. Namun, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di Pulau Jawa, perusahaannya diminta untuk ikut memasok ke sana.

Pihaknya meningkatkan produksi sekitar 20 hingga 30 persen untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Pulau Jawa.

Baca Juga: Cari Informasi Rumah Sakit, Oksigen hingga Ambulans? Silahkan Cek di Situs Ini

"Pembeliannya 'B to B'. Ini arahan dari Jakarta dan pendistribusiannya semua ke rumah sakit," kata dia.

Ia memastikan pengiriman pasokan oksigen ke Pulau Jawa tidak akan mengurangi ketersediaan tabung oksigen di Batam.

"Stok kami saat ini masih mencukupi. Stok kami saat ini sekitar 600.000 m3 untuk liquid oksigen. Sekitar 50 isotank," kata dia.

Pabriknya tetap beroperasi sehingga pasokan oksigen masih bisa bertambah.

Sebelumnya, Ketua Apindo Kota Batam Rafki Rasyid menyatakan terdapat dua perusahaan produsen oksigen di Batam yang memproduksi dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan Batam dan luar kota.

Baca Juga: Oksigen Gratis untuk Warga: Memupuk Solidaritas di Tengah Sulitnya Masa Pandemi

"Dua perusahaan ini memproduksi oksigen dalam jumlah sangat banyak," kata Rafki melansir Antara.

Ia mengatakan dua perusahaan itu memproduksi oksigen untuk kebutuhan industri dan medis.

Dalam kesempatan yang berbeda, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan kebutuhan oksigen di Batam relatif tercukupi, karena pasien COVID-19 yang membutuhkannya juga relatif sedikit.

"Di Batam banyak pasiennya tidak sampai membutuhkan oksigen. Banyak yang gejala ringan," pungkas dia.

Load More