
SuaraBatam.id - Virus corona yang terus beradaptasi memunculkan beragam varian baru yang diklaim semakin berbahaya. Varian baru virus corona ini bahkan membuat sejumlah negara menerapkan pemberian vaksin ketiga.
Salah satunya Dominika, yang pada Kamis (1/7/2021) lalu mulai memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 dalam upaya terlindung dari varian baru virus corona yang lebih menular.
Namun demikian, vaksin ketiga bersifat sukarela dan diprioritaskan untuk tenaga medis, menurut pejabat kesehatan. Kampanye tersebut kemudian akan bergeser ke orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang rentan terhadap COVID-19 parah.
"Potensi khasiat dari suntikan penguat jauh lebih besar ketimbang kemungkinan efek tambahan," kata Menteri Kesehatan Daniel Rivera saat konferensi pers, Rabu (30/6/2021).
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Warga Asmat Papua
Para penerima vaksin AstraZeneca dijadwalkan mendapat suntikan ketiga 12 pekan setelah suntikan kedua. Sementara penerima vaksin Sinovac Biotech dapat menerima suntikan ketiga sebulan dari suntikan kedua.
Republik Dominika menghadapi lonjakan baru kasus COVID-19 yang membuat banyak pusat kesehatan kewalahan sekaligus memicu ketakutan bahwa varian baru virus yang lebih mudah menular hingga membuat pandemi berlangsung lebih lama.
Namun negara itu sejauh ini telah melaporkan 3.822 kematian COVID-19 dengan tingkat kematian 1,18 persen, salah satu yang terendah di kawasan.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa diperlukan lebih dari dua dosis vaksin COVID-19.
Tidak sampai setengah dari 10,5 juta warga Republik Dominika saat ini telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin, menurut data pemerintah. Negara itu telah mendistribusikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, Pfizer/BioNTech dan Sinovac.
Baca Juga: KPI Sebut Ada Fenomena Baru Dalam Tayangan Pernikahan Artis yang Dibalut Adat di TV
Pemerintah tidak menyertakan penerima vaksin Pfizer/BioNTech, yang mulai tiba pada 11 Juni, dalam skema tersebut. Sejumlah studi laboratorium dan data nyata dunia menunjukkan vaksin berbasis mRNA melindungi terhadap varian virus yang mengkhawatirkan. [Antara]
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Informasi dari RSCM Jakarta Soal Covid Varian Baru
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Waspada! Varian Baru COVID-19 LB.1 Telah Masuk Australia: Lebih Cepat Menular
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
- Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas Daihatsu di Bawah 100 Juta, Pajaknya Murah Meriah
Pilihan
-
7 Rekomendasi Produk Make Up Lokal BPOM, Murah dengan Kualitas Terbaik
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
-
12 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta, Kondisi Oke Tak Bebani Cicilan
-
Link Live Streaming Persis Solo vs Persita Tangerang: Adu Kuat di Stadion Manahan!
-
Hari Hancurnya Real Madrid: Kalah di Final, 3 Kartu Merah dan Ancaman Sanksi Berat
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan