Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 29 Juni 2021 | 17:45 WIB
Wali Kota Batam Muhammad Rudi (Antara)

SuaraBatam.id - Pemkot Batam mempertimbangkan mengubah fungsi asrama haji yang kini untuk mengisolasi warga positif COVID-19 tanpa gejala, menjadi lokasi untuk merawat pasien Covid-19 bergejala.

"Asrama haji sekarang untuk orang tanpa gejala, kalau penularan COVID-19 meningkat juga, asrama haji digunakan untuk yang sakit," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Selasa (29/6/2021).

Hal ini dipertimbangkan usai meningkatnya kasus penularan COVID-19 di daerah kepulauan. Pihaknya mencatat, kini terdapat 1.717 warga yang masih positif COVID-19 aktif.

Sebanyak 835 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, 436 orang diisolasi di asrama haji, dan lainnya dirawat di berbagai rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Batam Kekurangan Vaksinator, Nakes Pendaftar Hanya Sedikit Meski Gaji Dinaikkan

Saat ini, banyak warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 memiliki gejala. Berdasarkan catatan Satgas, pada Senin, terdapat tambahan 162 warga terpapar virus corona, dan 126 di antaranya bergejala.

Rudi menambahkan, apabila asrama haji digunakan untuk warga positif COVID-19 yang bergejala, maka yang tanpa gejala akan dipindahkan ke beberapa rumah susun.

"Kita harus siapkan tenaga kesehatan, seolah-olah rumah sakit. Kita perlu dukungan pemerintah provinsi, karena tidak mungkin alat rumah sakit dipindahkan," kata dia kepada Antara.

Ia juga berencana menyurati Pemprov Kepri untuk meminta bantuan alat kesehatan dan tenaga kesehatan.

Sementara itu, berdasarkan data keterisian rumah sakit, bed occupancy rate fasilitas isolasi mencapai 87,88 persen. Sedangkan BOR untuk ICU, mencapai 73,66 persen.

Baca Juga: Beda dari Dulu, dr Tirta Ungkap 3 Gejala Covid-19 Terkini yang Sering Dikeluhkan

Load More