Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 25 Juni 2021 | 17:55 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di Riau (Riau Online)

SuaraBatam.id - Pemkot Batam Kepulauan Riau kekurangan tenaga untuk vaksinasi COVID-19, guna mempercepat pemberian imunisasi warga hingga memenuhi target 70 persen sasaran tercapai pada akhir Juli 2021.

"Untuk memenuhi fasilitas pelayanan hingga tingkat terendah, dibutuhkan dua orang dokter per kecamatan jadi 18 orang dokter, 54 orang tenaga juru vaksin, 72 orang tenaga skrining, dan 72 orang administrasi," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Jumat (25/6/2021).

Pemkot Batam saat ini berupaya mempercepat proses vaksinasi. Selain di 21 puskesmas di penjuru pulau utama dan penyangga, diterapkan program imunisasi 1.000 orang setiap hari di kecamatan (yang terbagi di dua kelurahan) di pulau utama setiap hari.

Selain itu, Pemkot juga bekerja sama dengan komunitas dan lembaga mendirikan pusat vaksin di sejumlah tempat, di antaranya di Temenggung Abdul Jamal bekerja sama dengan Polda, di wihara, beberapa masjid, pusat perbelanjaan dan kampus-kampus.

Baca Juga: Viral Bapak-bapak Peluk Perawat Sambil Histeris Saat Vaksinasi, Begini Faktanya

Untuk itu, Pemkot Batam membutuhkan tambahan setidaknya 216 orang tim vaksinasi. 

Ia telah meminta bantuan Pemerintah Provinsi untuk memenuhi kebutuhan itu. Awalnya Pemprov menyetujui penambahan 126 orang yang terdiri 54 orang tenaga vaksinasi dan 72 tenaga administrasi dan dua orang yang bertugas untuk skrining.

Namun, lantaran terjadi pertukaran jabatan di Pemprov Kepri, maka permintaan Pemkot Batam tersebut belum dilanjutkan.

"Karena di sana ada pergeseran struktur. Semalam dapat kejelasan, mereka minta waktu akan mengkomunikasikan dengan tim anggaran Pemprov dan Sekda yang baru," kata dia, melansir Antara.

Ia berharap Pemprov bisa segera memenuhi permintaan Pemkot Batam, pada awal Juli.

Baca Juga: Pemprov Sumbar Targetkan Peningkatan Vaksinasi Covid-19 Secara Signifikan

Sedangkan untuk tenaga administrasi, pihaknya mengumpulkan relawan yang bersedia membantu, di antaranya guru-guru yang tergabung dalam PGRI dan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

"Untuk operator tidak ada persoalan, karena tidak dibutuhkan keahlian khusus," kata dia.

Sementara untuk tenaga tambahan dokter, ia mengatakan Pemkot Batam telah menyepakati untuk melakukan rekrutmen dengan pembiayaan dari APBD Batam.

Load More