Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 31 Mei 2021 | 11:45 WIB
Nakes tunjukkan situasi pandemi di Malaysia. (Instagram/@andrewyem)

SuaraBatam.id - Mulai besok (1/6/2021), Pemerintah Malaysia secara resmi melarang seluruh mall atau pusat perbelanjaan beroperasi selama berlangsungnya lockdown total.

Melansir dari Channel News Asia, meski penutupan tersebut resmi berlaku, pemerintah setempat mengizinkan 17 sektor layanan penting tetap beroperasi selama dua pekan lockdown.

Sektor yang diizinkan untuk beroperasi diantaranya layanan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.

Pemerintah setempat juga mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas dengan ketentuan 60 persen dari kapasitas total.

Baca Juga: Cegah Varian Virus Corona Bermunculan, Pakar Sarankan Tunda Liburan!

"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja." kata Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob dalam pernyataan pada Minggu (30/5/2021)

"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60 persen," ujarnya lagi.

Ismail Sabri menambahkan, karyawan dapat melaporkan pelanggaran yang dilakukan perusahaannya pada kementerian sumber daya manusia dan polisi.

Untuk pusat perbelanjaan wajib tutup, kecuali gerai yang menyediakan makanan dan minuman serta kebutuhan dasar, tambah menteri.

Hanya dua orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau untuk layanan medis, dengan pergerakan terbatas pada radius 10 km. [Batamnews]

Baca Juga: Ada Lagi! Vietnam klaim Temukan Strain Covid Baru, Hibrida dari India-Inggris

Load More