Kampung Tua Tanjung Riau menjadi pilot project Kampung Tua Kotaku. Adapun penataan skala kawasan kampung tua meliputi area gapura, plaza, ruang terbuka, pelantar, pusat pertemuan dan lainnya.
"Intinya saya ingin Tanjung Riau ini menjadi contoh Kampung Tua Kotaku. Kalau ini selesai saya bisa bergeser ke kampung tua lainnya. Mungkin Tanjung Uma, Batu Merah mungkin juga ke Nongsa. Kalau bisa, dua atau tiga kampung tua sekaligus kita bangun," jelasnya saat itu.
Konsep Kotaku Bagian Upaya Pengetasan Kemiskinan Kota
Kepala Dinas Perkimtam Kota Batam Eryudi Apriadi menjelaskan, penataan Kampung Tua Tanjungriau merupakan bagian upaya penuntasan permukiman kumuh Kota Batam dengan Luas penanganan 19 Hektar.
"Dengan karakteristik sebagian rumah di atas laut, maka dilakukan penataan pesisir dengan melakukan pembatasan zona permukiman," kata Eryudi, Senin (10/5/2021).
Jembatan Lingkar direncanakan jadi pelantar penghubung antar rumah-rumah warga. Selain itu juga akan dibangun pengelolaan sanitasi dan fasilitas pendukung lainnya.
Sosialisasi pertama secara umum dilakukan langsung oleh Wali Kota Batam dengan pemaparan langsung di depan seluruh masyarakat Tanjungriau di Lapangan Bola, pada saat Musrenbang Kelurahan Tanjungriau Tahun 2019.
"Kemudian secara terus menerus dilakukan sosialisasi kepada warga terutama yang terdampak langsung dengan rencana pembangunan," katanya.
Wali Kota Batam mengusulkan rencana pembangunan jembatan lingkar, penataan lapangan sepak bola, akses masuk, plaza di atas laut, toilet dan pendukung kepada Kementerian PUPR melalui Program Kotaku dengan anggaran Rp35 milyar.
Baca Juga: Bertambah, Ada 62 Konfirmasi Positif COVID-19 Klaster Tarawih Banyuwangi
"Dari hasil pembahasan, usulan yang diajukan disetujui sebesar Rp 15 Miliar untuk dilaksanakan," katanya.
Anggaran itu digunakan untuk pembangunan pelantar lingkar sepanjang 469 meter, pelantar penghubung 329 meter, perbaikan jalan akses masuk 384 meter, pedestarian 500 meter, gerbang, papan signed di gerbang, drainase jalan masuk 878 meter, publik toilet, plaza utama, jaring sampah 469 meter, tong sampah dan lampu penerangan.
Lantaran ada beberapa pekerjaan yang perlu penambahan, selanjutnya Pemko Batam menganggarkan melalui APBD sebesar Rp 1,5 miliar.
"Kemudian untuk pembangunan lapangan futsal dan sepak takraw serta pembangunan taman," pungkasnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Epidemiolog Ungkap Pentingnya Silaturahmi Virtual, Tekan Penularan COVID-19
-
Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Riau Jadi Sorotan Pemerintah
-
Penyebab Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh untuk Usia Bawah 40 Tahun
-
Pria 21 Tahun Meninggal Dunia Usai Divaksin AstraZeneca, Ini Kata Kemenkes
-
Data Komnas KIPI: Belum Ada Orang Meninggal Akibat Vaksinasi Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam