Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah
Minggu, 18 April 2021 | 20:55 WIB
Ilustrasi bau vagina. (Unsplash/Ava Sol)

SuaraBatam.id - Vagina sebenarnya bisa menjaga kebersihannya sendiri. Hanya saja, terkadang bau miss V bisa lebih kuat atau tidak sedap dan itu juga dapat menandakan adanya masalah dalam kondisi kesehatannya.

Bau vagina bervariasi, tergantung posisi wanita tersebut dalam siklus bulanan. Misalnya bau vagina akan lebih kuat saat berada di pertengahan siklus, sedangkan saat menstruasi akan tercium bau logam.

Melansir Insider, faktor lain yang memengaruhi ketidakseimbangan pH vagina juga bisa mengakibatkan bau, antara lain:

Trikomoniasis

Baca Juga: Keluar Bercak Kecokelatan dari Miss V, Apakah Membatalkan Puasa?

Penyakit menular seksual disebabkan oleh parasit yang mengeluarkan cairan berbau busuk dan berwarna kuning, hijau, putih, atau abu-abu.

Vagina, organ intim, miss V (Pixabay/silviarita)

Jika seorang wanita merasakan vaginanya berbau lebih kuat disertai dengan keluarnya cairan, rasa terbakar, atau gatal, lebih baik segera mencari perawatan medis. Sebab, itu bisa menjadi tanda penyakit tertentu, misalnya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.

Keringat

Kelenjar keringat di area vagina bisa menonjolkan bau kulit dan bakteri yang sudah ada. Walau begitu, ini normal dan tak ada hubungannya dengan ketidakseimbangan pH.

Hubungan seksual

Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu! 10 Fakta Unik dan Penting Tentang Kesehatan Miss V

Air mani bisa membuat tingkat bakteri di dalam vagina berkat pH yang lebih asam sehingga menyebabkan bau yang lebih kuat.

Tampon

Membiarkan tampon terlalu lama, terutama yang beraroma, rupanya juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan pH karena meningkatnya bakteri.

Bacterial vaginosis (BV)

Ini adalah infeksi vagina yang paling umum dan bisa benyebabkan bau yang lebih kuat serta amis. Kondisi ini mungkin disertai dengan keluarnya cairan putih, kehijauan, atau abu-abu.

Load More