SuaraBatam.id - Kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, KN Singa Laut 402 memberi peringatan kepada kapal tanker asal Yunani karena lalu lalang di perairan Maluku.
Kapal dengan nama lambung MT MGD tersebut memasuki wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, tepatnya di perairan Maluku, dengan arah haluan yang berubah-ubah.
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Minggu, menyatakan Kapal Bakamla itu mendapat informasi dari Puskodal Bakamla RI, terdapat kapal asing berbendera Yunani yang masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) pada Kamis (15/4/2021).
"Berdasarkan informasi tersebut, KN Singa Laut 402 yang sedang berpatroli di perairan Maluku langsung bergerak menuju titik koordinat untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal target MT MGD," demikian keterangan pers.
Baca Juga: Kantor Gubernur Kepulauan Riau Hancur Diterjang Angin dan Hujan Badai
Pada Jumat (16/4), sekitar pukul 8.00 WIT, kapal Bakalma itu mendeteksi keberadaan kapal tersebut dengan haluan utara dengan cepat 4,7 knots. Komandan KN Singa Laut 402 Letkol Bakamla Hermawan memerintahkan pendekatan hingga jarak 200 yards guna melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut dengan radio komunikasi.
Diketahui, MT MGD melaksanakan lintas laut dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menuju Australia.
Namun terlihat haluan kapal MT MGD yang tidak sesuai dengan tujuan dan mondar-mandir di ALKI III, dengan alasan menyesuaikan waktu ketibaan di Australia.
Kegiatan itu menimbulkan kecurigaan petugas di kapal patroli Bakamla, karena perilaku kapal tersebut memiliki potensi mengganggu lalu lintas pelayaran di ALKI.
Menanggapi hal tersebut, dengan tegas KN Singa Laut 402 memerintahkan untuk mengubah haluan ke selatan dan langsung berlayar menuju tujuan Australia tanpa berhenti atau berputar-putar di ALKI III.
Baca Juga: Fakta Baru Dokter Cabuli Pasien di Batam, Kontrak Kimia Farma Sejak Lama
MT MGD langsung mengubah haluan sesuai yg diperintahkan dan meninggalkan perairan Maluku menuju perairan Australia.
Puskodal Bakamla RI melaksanakan pemantauan terus-menerus terhadap gerakan kapal tersebut hingga keluar dari ALKI III dan memasuki perairan Australia. (Antara)
Berita Terkait
-
Investasi Apple di Batam Tak Cukupi Syarat TKDN untuk iPhone 16 di Pasar Indonesia
-
Bentrok Berdarah di Rempang! Tolak Rempang Eco-City, Warga Diserang Staf Perusahaan
-
Diduga Imbas Tolak PSN, Permukiman Warga Rempang Batam Diserang: Ada Terkena Panah hingga Patah Tulang
-
Lowongan Kerja Petugas Kebersihan di Spa
-
Liburan Natal di Batam? Ini Promo Hotel & Restoran yang Sayang Dilewatkan!
Terpopuler
- Dihina 'Jual Diri', Fitri Salhuteru Bongkar Aib Nikita Mirzani: Pernah Ditangkap di Hotel dengan Barang Bukti Kondom
- Pagar Laut Tangerang Diduga Dikuasai Aguan, Sindiran Pedas Rocky Gerung: Kalau Mau HGB, Izinnya ke Ikan
- Media Belanda: Patrick Kluivert Orang Belanda Terburuk Keempat Sepanjang Masa
- Mengintip 3 Koleksi Mobil Mayor Teddy Versi LHKPN, Kekayaannya Tembus Rp15 Miliar
- Ciut Lawan Denny Sumargo? Farhat Abbas Minta Maaf usai Kubu Agus Salim Ancam Penjarakan 10 Ribu Warga NTT
Pilihan
-
Gol Dramatis Jelang Bubaran, Borneo FC Kalahkan Kaya FC-Iloilo
-
Gabung Grup 'Neraka' di Piala Asia U-17 2025, Nova Arianto: Mereka Tim-tim Juara
-
Saham PIK 2 Milik Aguan Terkena 'Abrasi' Pagar Laut, Anjlok Hampir 20 Persen
-
Saham Emiten Milik Aguan PANI Kebakaran Hari Ini, Gegara Pagar Laut Tangerang?
-
Resmi! Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia, Usung Nuansa Klasik dan Budaya Nusantara
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!