Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 20 Maret 2021 | 07:46 WIB
Tangkapan layar video anggota KKB yang menantang perang TNI-Polri (Foto: dok TNI)

SuaraBatam.id - Sebuah video yang memperlihatkan 3 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) menantang aparat keamanan Indonesia viral di media sosial.

Rekaman berdurasi 15 menit 29 detik menunjukkan ada tiga anggota KKB yang berada di lokasi. Satu yang diduga menjadi pimpinan KKB Intan Jaya, sembari memegang handy talkie menantang TNI-Polri, pesawat sipil dan militer bahkan juga mengecam Bupati Paniai.

Satu lainnya nampak berada di samping si pemimpin dengan menenteng senjata dan satu lainnya sebagai perekam video. Ia juga meminta agar semua senjata di Kampung Magataga dibawa menuju Kabupaten Paniai guna mendukung aksi mereka.

Mereka bertujuan melakukan teror di kampung halaman Bupati Paniai, Meki Fritz dan Frans Nawipa. Mereka bahkan mengancam akan membunuh orang-orang di Enarotali.

Baca Juga: Top Sport: Tampil Apik di Tes Pramusim, Quartararo Siap Hadapi MotoGP 2021

Tidak hanya warga, mereka juga mengancam menembaki pesawat sipil dan militer hingga menculik gadis-gadis serta membunuh anak-anak.

Penyebabnya diduga karena Bupati Paniai dan keluarganya yang dianggap tidak bertanggung jawab terkait dana mereka yang diklaim sebesar Rp2,35 milyar.

Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua, saat ini masih mendalami tiga anggota KKB tersebut. Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KSB sebagai Front Bersenjata OPM selama ini sering melakukan intimidasi hingga teror.

Seperti diantaranya, pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba, pembakaran tower BTS milik PT Telkom di Puncak, pembakaran 1 unit rumah masyarakat, menembaki masyarakat sipil khususnya pendatang, membacok tukang ojek hingga menyerang aparat keamanan di Sugapa. Selain itu, front politik dan front klandestinnya juga aktif beraksi khususnya di dunia maya.

"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KSB (sebutan TNI ke KKB) sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara, sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," tegas Kolonel Sutriastawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).

Baca Juga: PUPR Salurkan Rp 3,7 Miliar untuk Bangun 395 Rumah Masyarakat Papua

Ia melanjutkan, pihaknya memberi pilihan kepada KKB salah satunya dengan kembali pada pangkuan ibu pertiwi  dan turut membantu mensejahterakan masyarakat Papua.

"Kedua, apabila tetap melakukan aksi terornya maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," tegas Kolonel Suriastawa, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Load More