SuaraBatam.id - Sebuah video yang memperlihatkan 3 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) menantang aparat keamanan Indonesia viral di media sosial.
Rekaman berdurasi 15 menit 29 detik menunjukkan ada tiga anggota KKB yang berada di lokasi. Satu yang diduga menjadi pimpinan KKB Intan Jaya, sembari memegang handy talkie menantang TNI-Polri, pesawat sipil dan militer bahkan juga mengecam Bupati Paniai.
Satu lainnya nampak berada di samping si pemimpin dengan menenteng senjata dan satu lainnya sebagai perekam video. Ia juga meminta agar semua senjata di Kampung Magataga dibawa menuju Kabupaten Paniai guna mendukung aksi mereka.
Mereka bertujuan melakukan teror di kampung halaman Bupati Paniai, Meki Fritz dan Frans Nawipa. Mereka bahkan mengancam akan membunuh orang-orang di Enarotali.
Baca Juga: Top Sport: Tampil Apik di Tes Pramusim, Quartararo Siap Hadapi MotoGP 2021
Tidak hanya warga, mereka juga mengancam menembaki pesawat sipil dan militer hingga menculik gadis-gadis serta membunuh anak-anak.
Penyebabnya diduga karena Bupati Paniai dan keluarganya yang dianggap tidak bertanggung jawab terkait dana mereka yang diklaim sebesar Rp2,35 milyar.
Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua, saat ini masih mendalami tiga anggota KKB tersebut. Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KSB sebagai Front Bersenjata OPM selama ini sering melakukan intimidasi hingga teror.
Seperti diantaranya, pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba, pembakaran tower BTS milik PT Telkom di Puncak, pembakaran 1 unit rumah masyarakat, menembaki masyarakat sipil khususnya pendatang, membacok tukang ojek hingga menyerang aparat keamanan di Sugapa. Selain itu, front politik dan front klandestinnya juga aktif beraksi khususnya di dunia maya.
"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KSB (sebutan TNI ke KKB) sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara, sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," tegas Kolonel Sutriastawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).
Baca Juga: PUPR Salurkan Rp 3,7 Miliar untuk Bangun 395 Rumah Masyarakat Papua
Ia melanjutkan, pihaknya memberi pilihan kepada KKB salah satunya dengan kembali pada pangkuan ibu pertiwi dan turut membantu mensejahterakan masyarakat Papua.
"Kedua, apabila tetap melakukan aksi terornya maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," tegas Kolonel Suriastawa, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Lenis Kogoya, Tokoh Papua yang Diangkat Jadi Stafsus Kemenhan
-
Wamendagri Ajak Seluruh Stakeholder Berkolaborasi Dukung Program Papua Sehat, Cerdas, dan Produktif
-
Tolak Program MBG Prabowo hingga Mau Bakar Sekolah di Papua, Begini Ancaman Balik DPR ke OPM
-
OPM Ancam Sekolah Penerima Makan Bergizi Gratis, TNI-Polri Siap Hadapi
-
Diduga Istri Anggotanya Selingkuh, OPM Bakar Sekolah hingga Kantor Desa di Puncak Papua
Tag
Terpopuler
- Kini Dipecat Kongres Advokat Indonesia, Begini Kondisi Diduga Kantor Firdaus Oiwobo Pengacara Razman
- Kronologi Hotman Paris Diskors 3 Bulan dari Perhimpunan Advokat Indonesia
- Uniknya Lokasi Pernikahan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon, Baru Satu-satunya di Dunia
- Thom Haye: Saya Merasa Sedih untuk Kevin Diks
- Buntut Ricuh di Pengadilan, MA Perintahkan Ketua PN Jakpus Laporkan Razman dan Hotman ke Penegak Hukum
Pilihan
-
Dihantui Debu, Bising, dan Longsor: Warga Sanga-Sanga Menjerit di Tengah Gempuran Tambang
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Jumbo Terbaik Februari 2025, Cocok Buat Konten Kreator
-
6 Rekomendasi HP 5G Rp 3 Jutaan, Terbaru Februari 2025
-
Perbandingan Kesiapan Elkan Baggott dan Ole Romeny Sebulan Sebelum Dipanggil Patrick Kluivert
-
Kiper Timnas Indonesia Cedera Jelang Lawan Australia
Terkini
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI