Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty | Lintang Siltya Utami
Senin, 25 Januari 2021 | 11:54 WIB
Gurun Sahara. [Shutterstock]

SuaraBatam.id - Fenomena unik terjadi di Gurun Sahara. Umumnya, suhu di sana mencapai rata-rata 38 derajat Celcius di musim panas. Sementara pada saat bulan terdingin seperti Januari, suhu rata-ratanya mencapai 14 derajat Celcius.

Uniknya, salju dilaporkan turun di Gurun Sahara dan menjadikan suhu di padang pasir terbesar di dunia itu turun hingga minus (-) 3 derajat Celcius.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama terjadi tapi adalah keempat kalinya Kota Ain Sefra di Aljazair mengalami hujan salju dalam 42 tahun terakhir. Ain Sefra terletak di Pegunungan Atlas, 1.000 meter di atas permukaan laut dan dikenal sebagai pintu gerbang ke Gurun Sahara. Tterletak di Provinsi Naama, Aljazair di bagian utara Sahara, dekat perbatasan Maroko.

Sebagaimana melansir laman Independent, Senin (25/1/2021), gambar hujan salju diambil oleh Karim Bouchetata, seorang fotografer yang memotret salju tipis di atas bukit pasir berwarna jingga dan menciptakan pola pasir yang menarik.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas, Awan Debu Godzila dari Gurun Sahara Gempur Amerika

Meski suhu di Sahara terkenal bervariasi, turunnya salju dan es masih dianggap langka. Selain tahun ini, salju juga turun di Sahara pada 1979, 2017, dan 2018.

Jumlah salju pun sangat bervariasi selama 42 tahun terakhir, mulai dari badai salju yang dapat menghentikan lalu lintas pada 1979, hingga hanya setebal 40 sentimeter yang turun pada 2018.

Load More