Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 21 Januari 2021 | 10:42 WIB
ILUSTRASI-Petugas medis di Rumah Sakit Wuhan China menangani pasien pengidap virus corona. (Foto: AFP)

SuaraBatam.id - Ada lebih dari i 24.000 warga Distrik Daxing, Beijing, China dilarang untuk keluar rumah dan menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Untuk warga yang ang hendak ke luar kota harus mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari otoritas lokal dan menunjukkan hasil tes usap yang dilakukan tiga hari sebelum bepergian kepada n tim satuan kerja pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Daxing.

Pada Kamis (21/1/2021) disampaikan Pemerintah Distrik Daxing, adanya penutupan akses total atau lockdown di lima kawasan permukiman warga setelah mendapati beberapa kasus baru COVID-19.

Semua fasilitas umum di distrik tersebut juga ditutup, termasuk bandara komersial baru dan terbesar di China yang baru saja diresmikan kurang dari dua tahun.

Baca Juga: Dukung KPK Usut Korupsi Bansos Difabel, PKS: Bongkar sampai Akar-akarnya!

Toko-toko, perkantoran bisnis, hotel, gedung bioskop, dan pusat kebugaran hanya diizinkan menerima kunjungan 50 persen orang dari kapasitas.

Angkutan umum di Distrik Daxing hanya boleh mengangkut 75 persen penumpang.

Di Distrik Daxing, terdapat tujuh warga lokal positif COVID-19. Kawasan permukiman di Subdistrik Tiangongyuan telah meningkat menjadi kawasan berisiko tinggi.

Tidak jauh berbeda, ada penambahan 133 kasus Covid-19 baru di Provinsi Jilin, 57 di antaranya tanpa gejala.

Setelah dilacak pemerintah setempat, penularan tersebut diduga berasal dari seorang tenaga penjualan yang beberapa kali bolak-balik dari Provinsi Jilin ke Provinsi Heilongjiang dan menggelar empat kali promosi pada 6-11 Januari di Jilin --yang pesertanya lebih banyak kalangan orang tua.

Baca Juga: Gisel Isolasi Mandiri COVID-19 di Rumah

Agen pedagang itu telah menularkan virus kepada 102 orang, sekitar 60 persen di antaranya berusia di atas 60 tahun. [Antara]

Load More