
SuaraBatam.id - Setelah lima bulan, pembangunan taxiway dan Apron 04 Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau akhirnya rampung. Proyek ini memakan waktu kurang 5 bulan atau 158 hari.
Pembangunan ini menandai bahwa Bandara Hang Nadim siap menjadi hub logistik di Indonesia bagian barat.
“Pagi ini kita berdiri di atas semen putih, yang luasannya sekitar 500 x 168 meter atau sekitar 8 hektare,” ujar Kepala BP Batam Rudi usai meninjau selesainya dua proyek tersebut pada Rabu (20/1/2021) pagi.
Lebih jauh, Rudi mengatakan bahwa apron dengan luas mencapai 8 hektar tersebut dapat menampung lima pesawat berbadan besar.
“Dapat menampung lima pesawat seperti Boeing 777. Ini untuk apronnya saja, yang lainnya akan segera diperbaiki,” ungkap Rudi.
Rudi juga menjelaskan alasan pembangunan apron tersebut. Ia berharap, bandara tersebut tidak hanya memiliki fungsi membawa penumpang saja.
“Jadi tahun ini juga akan dibangun terminal kargo, pengerjaan dua tahun dan mudah-mudahan tahun 2022 sudah bisa digunakan,” kata Rudi.
Ia juga berharap, bandara Hang Nadim menjadi salah satu bandara yang diminati secara Internasional.
“Untuk memenuhi (standar) internasional, maka seluruh kebutuhan infrastruktur harus segera diselesaikan. Tahun ini kita ada apron, tahun ini juga ada terminal kargo dan tentu terminalnya tidak ketinggalan. Terminal juga dalam waktu dekat akan kami sempurnakan juga,” ucap Rudi.
Baca Juga: Penyebab Pesawat Lion Air Mendarat Darurat di Bandara Hang Nadim
Selain itu, BP Batam juga akan memaksimalkan fungsi dari bandara yang luasnya kurang lebih 1.700 hektare.
“Ini juga akan kami desain secara utuh, agar seluruh tanah ini bisa kita fungsikan. Tidak hanya untuk naik turun pesawat, tapi ada yang lainnya yang bisa kita bangun. Tapi untuk design, kami belum bisa menyampaikan karena harus seizin Menteri Perekonomian sendiri,” katanya., melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Rencana Besar BP Batam
Rudi juga memaparkan bahwa BP Batam telah mempersiapkan dua rencana besar.
“Yang pertama menyempurnakan bandara, yang kedua pelabuhan Batuampar dan pelabuhan lainnya,” ungkap Rudi.
“Ini akan sangat-sangat membantu perekonomian Kota Batam dan Republik Indonesia ini. Karena Kota Batam terletak di depan pintu gerbang dua negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Kita ingin betul-betul ingin bisa mendampingilah, bukan menyaingi dulu,” kata Rudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
Terkini
-
Kakek di Batam Rudapaksa Gadis Disabilitas hingga Hamil dan Melahirkan
-
6 Alasan Kenapa Blibli Layak Disebut Online Shop Terbaik untuk Belanja Online
-
Semangat Kemerdekaan, BRI Peduli Gelar Literasi untuk Anak Negeri
-
Daftar Harga Produk Tecnifibre Terbaru 2025
-
BFF 2025 Hadirkan Kolaborasi Fashion, Kecantikan, dan Fragrance untuk Dorong Ekonomi Kreatif