Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Minggu, 17 Januari 2021 | 07:14 WIB
Ilustrasi banjir. [BNPB]

SuaraBatam.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingati masyarakat terhadap bencana hidrometeorologi.. Salah satu wilayah paling berpotensi adalah Sulawesi Utara.

"Pada periode Januari-Februari, diperkirakan hujan untuk wilayah Sulawesi Utara secara umum masih dikategorikan menengah hingga tinggi (50 mm-200 mm/dasarian atau per minggu), diakibatkan gangguan-gangguan di atmosfer," kata Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle, dilansir laman Antara, Minggu (17/1/2021).

Berikut dereta daerah yang tingkat potensi terjadi hujan lebat dan bencana hidrometeorologi tinggi, yaitu Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Sitaro serta wilayah Kota Kotamobagu.

"Wilayah lainnya juga diharapkan agar tetap waspada," katanya.

Baca Juga: Dalam Dua Hari, Sulbar Telah Diguncang Gempa 31 Kali

Cuaca ekstrem di Sulawesi Utara pada beberapa hari belakangan ini, menurut pantauan BMKG, selain La Nina ada beberapa fenomena cuaca yang memberikan dampak cukup signifikan. Seperti gelombang tropis aktif yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan lebih signifikan.

Selain itu, kelembaban udara relatif tinggi dan suhu muka laut hangat sehingga mendukung suplai massa udara basah di wilayah Sulawesi Utara. Pertemuan-pertemuan angin dan perlambatan angin yang memicu hujan lebat dan potensi petir di wilayah-wilayah terbentuknya, topografi tiap-tiap daerah di Sulawesi Utara juga memengaruhi karakteristik cuaca di wilayah tersebut.

"Kami terus memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem baik satu sampai tiga jam dan peringatan dini satu mingguan untuk wilayah potensi terjadi hujan lebat," ujarnya.

Load More