Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Mohammad Fadil Djailani
Senin, 11 Januari 2021 | 09:07 WIB
Ilustrasi harga minyak. (Sumber: Shutterstock)

SuaraBatam.id - Imbas pemangkasan produksi minyak yang dilakukan Arab Saudiharga minyak dunia meraih posisi tertingginya dalam setahun terakhir pada perdagangan akhir pekan lalu.

Mengutip CNBC, Senin (11/1/2021) minyak mentah Brent naik 94 sen, atau 1,8 persen ke harga 55,35 dolar AS per barel, dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 1,41 dolar AS atau 2,8 persen pada harga 52,24 dolar AS per barel, juga tertinggi sejak akhir Februari.

Kedua benchmark berada di jalur untuk kenaikan mingguan lebih dari 6 persen.

Arab Saudi minggu ini menjanjikan pengurangan produksi minyak tambahan secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Februari dan Maret sebagai bagian dari kesepakatan di mana sebagian besar produsen OPEC + akan mempertahankan stabilitas produksi selama penerapan kembali lockdown.

Baca Juga: TNI AU Temukan Tumpahan Minyak di Pulau Laki, dari Pesawat Sriwijaya Jatuh?

Para analis mengatakan harga minyak dapat mengalami koreksi dalam beberapa bulan mendatang jika permintaan bahan bakar tetap terbatas akibat pandemi covid.

Pembatasan ketat pada perjalanan dan aktivitas lain di seluruh dunia untuk menahan lonjakan kasus COVID-19 membebani penjualan bahan bakar, melemahkan prospek pemulihan permintaan energi pada paruh pertama 2021.

Pandemi tersebut mengklaim jumlah kematian tertinggi di AS minggu ini, menewaskan lebih dari 4.000 orang dalam satu hari.

Sementara China melaporkan kenaikan terbesar dalam kasus harian dalam lebih dari lima bulan dan Jepang memperpanjang keadaan darurat di luar wilayah Tokyo.

Reli pasar ekuitas global mendorong indeks Nikkei Jepang dan saham AS ke rekor baru, karena investor fokus pada stimulus lebih lanjut untuk memperbaiki kerusakan ekonomi akibat pandemi.

Baca Juga: Gudang Minyak Illegal di Depan Rumah Mantan Sekda Digrebek Polisi

Load More