Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Mohammad Fadil Djailani
Selasa, 05 Januari 2021 | 08:00 WIB
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Pada perdagangan pertama tahun 2021, harga minyak dunia tergelincir dari level tertingginya dengan penurunan lebih dari 1 persen.

Pelemahan terjadi setelah OPEC Plus gagal memutuskan apakah akan meningkatkan produksi pada Februari dan setuju untuk bertemu lagi pada Selasa atau tidak.

Mengutip CNBC, Selasa (5/1/2021) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot 71 sen, atau 1,4 persen menjadi 51,09 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, menyusut 90 sen, atau 1,9 persen, menjadi 47,62 dolar AS per barel.

Di awal sesi, WTI mencapai level tertinggi sejak Februari dan Brent menyentuh tingkat tertinggi sejak Maret. Premi Brent atas WTI mencapai level tertinggi sejak Mei.

Baca Juga: Pantai di Batam Kembali Tercemar Tumpahan Minyak, Kehidupan Laut Terancam

S&P 500 dan Dow juga jatuh dari level rekor ketika Presiden Donald Trump melakukan perjalanan ke Georgia dalam upaya untuk mempertahankan Senat di tangan Partai Republik menjelang pemilihan di negara bagian medan pertempuran itu.

Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan melanjutkan perundingan, Selasa, setelah menemui kebuntuan atas tingkat produksi minyak Februari karena Arab Saudi menentang pemompaan lebih banyak mengingat penguncian virus korona, sementara Rusia memimpin seruan untuk produksi yang lebih tinggi dengan alasan pulihnya permintaan.

"Apa pun bisa terjadi, tetapi Rusia mungkin tidak ingin kehilangan muka dan menyerah begitu saja. Sepertinya kita mungkin akan menjalani negosiasi yang panjang," kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy.

Di Eropa, Inggris ditetapkan untuk penguncian baru guna memperlambat lonjakan kasus Covid-19 yang mengancam sistem kesehatannya, sementara Jerman sedang mempertimbangkan apakah akan mengizinkan penundaan dalam pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 untuk membuat persediaan yang langka itu melangkah lebih jauh.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2020 Harga Minyak Dunia Anjlok 20 Persen

Load More