SuaraBatam.id - Dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) menetapkan dua menteri Kabinet Indonesia Maju menjadi tersangka kasus korupsi.
Mereka yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditetapkan tersangka pada Rabu (25/11/2020) lalu dan Menteri Sosial RI Juliari P Batubara yang tersandung kasus suap penyaluran dana bantuan sosial Corona se-Jabodetabek.
Padahal, masing-masing tersangka merupakan tokoh penting dua partai besar yakni Gerindra dan PDI Perjuangan. Edhy sebelum menjadi Menteri KP merupakan kader terbaik milik Gerindra sebagai Wakil Ketua umum. Sementara, Juliari dalam jabatannya sebagai Mensos, juga menjadi Wakil Bendahara Umum PDI Perjuangan.
Keduanya berhasil ditangkap tim antirasuah dalam operasi senyap KPK yang diketahui mereka memang sudah dipantau lama tim satgas antirasuah.
Baca Juga: Jerat 2 Menteri Jokowi Tersangka Kasus Korupsi, KPK Masih Tunjukkan Taring
Ada perbedaan sikap yang ditunjukan oleh dua menteri Jokowi itu, dalam penangkapan maupun setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Edhy Prabowo ditangkap ketika berpulang dari kunjungan di Hawaii, Amerika Serikat. Ia ditangkap bersama istrinya Iis Rosita Dewi di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Sedangkan Juliari sempat menghilang saat hendak ditangkap dalam operasi senyap yang dilakukan sejak Jumat sampai Sabtu (5/12/2020) sekitar pukul 02.00 WIB. Tim rasuah hanya menangkap dua pemberi suap dan satu penerima suap perkara korupsi bansos corona ini.
Ketua KPK Firli Bahuri pun sempat mengultimatum Juliari untuk menyerahkan diri bersama satu anak buahnya bernama Adi Wahyono disela konferensi pers penetapan tersangka pada Minggu (6/12/2020) dini hari.
"KPK mengimbau kepada JPB (Juliari P. Batubara) dan AW (Adi Wahyono) untuk kooperatif serahkan diri ke KPK," ultimatum Firli dalam konpers Minggu, dini hari.
Baca Juga: KPK Sita 3 Mobil Kasus Mensos, Diduga Dibeli dari Korupsi Bansos Corona
Usai konpers penetapan tersangka, Juliari menyerahkan diri sekitar pukul 02.50 WIB. Ia langsung mendatangi gedung merah Putih KPK.
Juliari tidak mengucapkan sepatah katapun saat menyerahkan diri, Ia hanya melambaikan tangan ketika menaiki tangga menuju ruang pemeriksaan penyidik.
Perbedaan kedua menteri Edhy dan Juliari juganampa, setelah mereka ditetapkan tersangka dan ditampilkan dalam konferensi pers dengan memakai rompi tahanan.
Dengan gamblang, Edhy berani mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf langsung di depan awak media.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo serta orang tuanya.
"Pertama saya minta maaf kepada bapak Presiden, saya telah mengkhianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke pak Prabowo yang sudah mengajarkan banyak hal. Saya mohon maaf kepada ibu saya karena saya yakin hari ini nonton di tv juga sepuh ini semoga masih kuat, dan saya masih kuat, terhadap apa yang yang terjadi," ucapan pertama Edhy setelah menyandang status tersangka dan ditahan KPK.
Sementara, Juliari terkesan irit bicara ketika menyandang status tersangka ketika ditanya awak media di lobi Gedung KPK untuk dilakukan penahanan.
Ia bahkan tidak meminta maaf atau memberikan pesan untuk Presiden Joko Widodo, maupun Ketua Umum partainya Megawati Soekarno Putri. Tak seperti Edhy Prabowo.
Ia, hanya menyampaikan sedikit tentang rencana akan mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial RI kepada awak media.
"Iya, iya, iya. Saya akan buat surat pengunduran diri," singkat Juliari ketika dibawa ke mobil tahanan KPK.
Berita Terkait
-
Silsilah Keluarga Rohidin Mersyah: Anak Petani Bergelar Rajo Agung II, Gubernur Bengkulu Kena OTT KPK Jelang Pilkada!
-
Rohidin Mersyah Terjerat OTT KPK, Mendagri Tito Tunjuk Rosjonsyah jadi Plt Gubernur Bengkulu
-
Terjaring OTT, KPK Amankan Amplop Serangan Fajar Gubernur Bengkulu Berisi Rp 50 Ribu
-
Ancaman Rohidin Mersyah Peras Kepala Dinas Ratusan Juta: Kalau Tak Setor Jabatan Dicopot
-
Rohidin Mersyah Kena OTT KPK, Mendagri Tunjuk Rosjonsyah Jadi Plt Gubernur Bengkulu
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024