
SuaraBatam.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif corona, hal ini menyebabkan efek besar untuk global atau dunia. Terutama dilihat dari sisi ekonomi.
Menurut dokter kepresidenan AS, Presiden Trump menyatakan dirinya merasa baik-baik saja dan diperkirakan akan tetap menjalankan tugasnya.
Sejauh ini paling tidak ada 3 hal yang berdampak setelah Donald Trump positif corona.
![Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat ia turun dari Air Force One setibanya di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [MANDEL NGAN / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/02/55876-donald-trump.jpg)
Pertama, saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat hari ini. Pengumuman Trump itu menekan sentimen.
Baca Juga: Donald Trump dan Istri Positif Covid-19, Wakil Presiden Beri Dukungan
Sebab pengumuman itu dikeluarkan di tengah sikap hati-hati investor setelah penutupan total bursa hari sebelumnya karena gangguan teknis terburuk yang pernah ada.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 155,22 poin atau 0,67 persen, dari penutupan Rabu (30/9/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.029,90 poin. Pada Rabu (30/9/2020), indeks Nikkei 225 terpuruk 353,98 poin atau 1,50 persen menjadi 23.185,12 poin.
Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 16,27 poin atau 1,00 persen menjadi berakhir pada 1.609,22 poin. Indeks Topix jatuh 32,61 poin atau 1,97 persen menjadi 1.625,49 poin pada akhir perdagangan Rabu.
Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan farmasi, pertambangan, dan tenaga listrik dan gas mencatat penurunan paling banyak pada penutupan perdagangan.
Kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan, terkoreksi.
Baca Juga: Mardani Ali Sera: Seorang Donald Trump Positif Corona, Apalagi Warga RI
IHSG ditutup melemah 43,36 poin atau 0,87 persen ke posisi 4.926,73.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,19 poin atau 1,34 persen menjadi 750,86.
"IHSG hari ini melemah karena profit taking setelah kemarin naik dua persen dan sentimen negatif dari terkonfirmasinya Donald Trump positif COVID-19," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino.
Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur paling dalam yaitu minus 2,25 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing minus 1,24 persen dan minus 1,06 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor industri dasar sebesar 0,31 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp51,36 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 629.051 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,97 miliar lembar saham senilai Rp 6,15 triliun.
Sebanyak 125 saham naik, 300 saham menurun, dan 1.350 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 155,03 poin atau 0,67 persen ke 23.029,9 dan Indeks Straits Times turun 8,34 atau 0,33 ke 2.492,4. Sementara bursa saham China tutup.
Ketiga, dolar menguat terhadap euro. Namun jatuh terhadap yen. Menurut data perdagangan, Sementara berita bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif mengidap COVID-19 telah memperkuat tindakan menghindari risiko.
Penguatan dolar dan yen itu terjadi karena dampak virus corona masih kuat, juga terkait perkembangan seputar paket stimulus AS, menurut data itu.
Euro jatuh terhadap dolar AS menjadi 1,1721 dolar AS (sekitar Rp 17,368) dari penutupan sebelumnya, yaitu 1,1747 dolar AS per euro.
Dolar jatuh terhadap yen menjadi 105,12 Yen Jepang (sekitar Rp14,804) dari 105,5 Yen pada penutupan terakhir. Dolar naik 0,2 persen menjadi 93,9 poin.
Situasi seputar virus corona terus menjadi faktor utama di pasar mata uang asing.
Para pedagang terus memperhatikan perkembangan paket stimulus AS, sambil memperkuat penghindaran risiko, dan memantau berita bahwa presiden AS telah terjangkit virus corona.
Keempat, harga minyak dunia turun dua persen. Penurunan harga minyak semakin cepat setelah Trump mengumumkan bahwa ia dan ibu negara AS tertular virus corona, demikian ditunjukkan data perdagangan.
Harga kontrak berjangka Desember untuk minyak mentah North Sea Brent turun 1,98 persen menjadi 40,12 dolar (sekitar Rp595,5 ribu) per barel. Biaya berjangka November untuk WTI turun 2,01 persen menjadi 37,94 dolar (sekitar Rp 563,2 ribu) per barel.
Menurut dokter kepresidenan AS, Presiden Trump menyatakan dirinya merasa baik-baik saja dan diperkirakan akan tetap menjalankan tugasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Donald Trump Klaim Israel Unggul Perang Lawan Iran, Remehkan Sikap Uni Eropa
-
Respons Pemain Juventus usai Dipaksa Dengarkan 'Khotbah' Donald Trump Soal Iran-Israel
-
Israel Bakal Balas Serangan Iran, Trump Kasih Peringatan Orang di Teheran Mengungsi
-
Perusahaan Donald Trump Rilis Ponsel dengan RAM 12 GB, Lebih Murah dari iPhone
-
Prabowo dan Trump Turut Bahas Negosiasi Tarif Lewat Telepon, Istana Ungkap Hal Ini
Tag
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 5 Desain Rumah 8x12 Meter 3 Kamar dengan Kisaran Biaya Material dan Tukang
- Jay Idzes 79 Persen Berpeluang Gabung Fiorentina
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda Paling Dicari 2025: Irit Bahan Bakar, Tangguh Segala Medan
-
Eks Pelatih Asnawi Mangkualam: Pemain Belanda Banyak Bantah, Gak Punya Mental Juara
-
7 Rekomendasi Jam Tangan Lari Termurah Terbaik, Dilengkapi GPS dan Pantau Jantung
-
Donald Trump Klaim Israel Unggul Perang Lawan Iran, Remehkan Sikap Uni Eropa
-
Rekomendasi 5 HP Murah RAM 8 GB Harga Rp1 Jutaan: Fitur Canggih, Kamera 50 MP!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!