Darurat Tumpahan Minyak! Sejumlah Pantai Ini di Singapura Ditutup

Pihak berwenang di Singapura menutup sejumlah pantai untuk melakukan pembersihan pantai dan penanganan tumpahan minyak. Tumpahan minyak baru-baru ini telah menimbulkan kerusak

Eliza Gusmeri
Selasa, 18 Juni 2024 | 11:16 WIB
Darurat Tumpahan Minyak! Sejumlah Pantai Ini di Singapura Ditutup
Tumpahan minyak hitam cemari pantai di Singapura [antara]

SuaraBatam.id - Pihak berwenang di Singapura menutup sejumlah pantai untuk melakukan pembersihan pantai dan penanganan tumpahan minyak hitam. Tumpahan minyak baru-baru ini telah menimbulkan kerusakan signifikan pada pariwisata serta ekosistem menjadi perhatian utama.

Dampak arus pasang surut menyebabkan sebagian tumpahan minyak mencapai daratan di sepanjang garis pantai selatan, termasuk Sentosa, Cagar Alam Labrador, Kepulauan Selatan, Dermaga Marina Selatan, dan East Coast Park.

Melansir Antara, pernyataan bersama ini disampaikan oleh Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA), Badan Lingkungan Nasional (NEA), Dewan Taman Nasional (NParks), dan Sentosa Development Corporation pada Minggu (16/6).

Pada 16 Juni, tidak ditemukan tanda-tanda tumpahan minyak di dalam Taman Laut Kepulauan Sisters, tetapi kilauan minyak terlihat di perairan sekitarnya, sesuai pernyataan tersebut. NParks telah mengerahkan bantalan penyerap minyak untuk melindungi Berlayer Creek dan Rocky Shore di Cagar Alam Labrador.

Baca Juga:Gara-gara Tabrakan Dua Kapal, Pantai Singapura Tercemar Limbah Hitam!

Meski West Coast Park tidak terkena dampak, bantalan penyerap minyak juga dipasang di sana untuk melindungi hutan bakau di Marsh Garden. Akibat tumpahan minyak pada Jumat (14/6), pantai-pantai di East Coast Park, Cagar Alam Labrador, pantai-pantai di St John’s, Lazarus, dan Kepulauan Kusu ditutup.

Kawasan Sentosa – Pantai Sentosa tetap dibuka untuk umum, tetapi aktivitas laut dan berenang dilarang di pantai Tanjong, Palawan, dan Siloso. Insiden ini juga berdampak pada kehidupan masyarakat, dimana penduduk di Sentosa Cove terpaksa meninggalkan rumah mereka pada 15 Juni karena bau tidak sedap.

Bisnis kapal pesiar mengalami kerugian, dan wisatawan merasa frustrasi akibat polusi tersebut. Seorang karyawan YachtCruiseSG mengungkapkan bahwa perusahaan membatalkan empat pemesanan pada 15 Juni, mengakibatkan kerugian sekitar 3.200 SGD (Rp38,9 juta).

Sentosa Development Corporation menyatakan bahwa selain membersihkan pantai, mereka juga berfokus pada meminimalkan dampak terhadap perairan dan satwa liar di sekitarnya.

Saat ini, NEA sedang memantau kualitas air di pantai lainnya, sementara MPA akan menyelidiki kejadian ini lebih lanjut.

Baca Juga:4 Destinasi Wisata Singapura Paling Ramai Dikunjungi Orang Batam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini