SuaraBatam.id - Data nasional menunjukkan sedikit penurunan konsumsi daging di tahun 2023, konsumsi daging di Batam, berdasarkan data BPS Kota Batam dari tahun 2021-2023. Rata-rata konsumsi daging per kapita per minggu di Batam hanya berkisar antara 0,012-0,013 kg, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional 0,5 kg/kapita/tahun.
Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 5,72 kg/kapita/tahun, konsumsi daging di Batam tertinggal jauh.
Bahkan, jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi daging sapi di negara-negara anggota OECD dan FAO, yaitu 2,25 kg/kapita/tahun, konsumsi daging di Batam masih tergolong rendah.
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap rendahnya konsumsi daging di Batam termasuk harga daging yang relatif tinggi, tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah, dan preferensi terhadap sumber protein lain seperti ikan dan tempe.
Baca Juga:Hanya 3 dari 45 Anggota DPRD Kepri Terpilih Lapor Harta Kekayaan, Terancam Batal Dilantik?
Rendahnya konsumsi daging di Batam dapat menimbulkan beberapa kekhawatiran, seperti kekurangan protein dan zat gizi penting lainnya yang terdapat dalam daging.
Hal ini dapat berakibat pada kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan balita yang membutuhkan asupan protein yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Sementara laporan jumlah hewan kurban di Batam pada Idul Adha 1445 H mencapai 4.986 ekor, naik 13,7% dibandingkan tahun 2023. Hewan kurban terbanyak berada di Kecamatan Sagulung (1.016 ekor), sedangkan terendah di Kecamatan Galang (77 ekor).
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memperkirakan kebutuhan hewan kurban di Batam mencapai 15.000 ekor, terdiri dari 4.000 sapi dan 11.000 kambing.
Stok sapi di Batam berlebih karena banyaknya pengusaha hewan ternak yang mendatangkan sapi untuk bisnis.
Baca Juga:Ribuan Warga Batam Padati Dataran Engku Putri, Salat Idul Adha Tumpah Ruah