Warga Protes Pelayanan Air Bersih, Kepala BP Batam Tolak Tandatangani Perjanjian

Sebagai gantinya, warga perumahan tersebut diberikan mobil tangki air, dengan Risma hanya mendapat jatah 2 ember saja.

Eko Faizin
Selasa, 08 November 2022 | 11:58 WIB
Warga Protes Pelayanan Air Bersih, Kepala BP Batam Tolak Tandatangani Perjanjian
Warga Perumahan Putra Jaya Tanjunguncang mendatangi Kantor BP Batam. [Suara.com/Partahi]

SuaraBatam.id - Aksi unjuk rasa ratusan warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang berakhir dengan kekecewaan saat Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menolak menandatangani surat perjanjian yang dibawa oleh warga.

Untuk diketahui, aksi warga yang berlangsung pada, Senin (7/11/2022) ini guna menuntut janji BP Batam sebagai regulator penyediaan air bersih, terkait suplai air yang tidak berlangsung selama 24 jam.

"Dari tahun 2011 selalu berjanji, padahal pimpinannya sudah ganti berapa kali. Selalu berjanji, ini saja janji yang dikasih ke kami. Cuma kasih nomor WA, dan tidak mau tandatangani surat yang sudah disepakati warga," tegas Risma salah satu pengunjuk rasa.

Kini setiap harinya, ia harus begadang setiap malam untuk menampung air, ditambah dalam waktu beberapa belakangan, suplai air semakin tidak lancar.

“Terpaksa begadang setiap hari. Anak-anak saya juga ikut begadang, dari jam 12 sampai jam 4. Karena begadang tiap hari, sakit kami jadinya,” ujar Risma.

Sebagai gantinya, warga perumahan tersebut diberikan mobil tangki air, dengan Risma hanya mendapat jatah 2 ember saja.

"Untuk mandikan anak saya pun kurang 2 ember. Dari zaman ATB sampai ke Moya (Pengusaha pengelola air), kami sering demo. Dua hari lancar setelah demo, abis itu mati lagi," kata dia.

Tomy salah satu warga Perumahan Putra Jaya lainnya menambahkan selama suplai air terhenti, Tomi mengaku terpaksa harus memanfaatkan air kolam yang keruh agar dapat digunakan untuk mencuci dan kebutuhan lain.

Kolam yang diakuinya merupakan bekas galian tambang pasir di kawasan pemukiman mereka

“Gak ada pilihan lain, kolam itu kan nampung air hujan juga,” ujarnya.

Ia juga mengaku heran dengan sistem suplai air di daerah dekat perumahannya, pasalnya karena suplai air di perusahaan dekar kawasan perumahan mereka lancar selama 24 jam.

Terpisah, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi hanya dapat menjanjikan penyelesaian masalah air di Perumahan Putera Jaya Tanjunguncang.

"Saya tidak mungkin main-main. Janji adalah hutang yang harus saya selesaikan. Kami serius ingin menyelesaikan masalah ini," kata Rudi saat menemui warga.

Muhammad Rudi menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu.

Pasalnya, kondisi pipa saluran air di Batam telah menghawatirkan karena berusia 25 tahun.

Pertama Rudi sedang mengupayakan perbaikan dan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.

Untuk perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan, sedangkan untuk penambahan WTP memakan waktu hingga delapan bulan.

Sembari menunggu, Rudi menuturkan telah memerintahkan PT. Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga.

"Satu juni atau juli. Sedang kita anggarkan. Kita sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai," tegasnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini